Entri Populer

Senin, 20 Februari 2012

Macam Kurma di Madinah

Kurma Madinah dan Pasar Kurma

Salah satu oleh-oleh khas Tanah Suci yang biasanya dicari jamaah haji adalah kurma Madinah. Disebut kurma Madinah karena memang kurma ini lebih besar, dan kenyal daging buahnya. Rasanya pun manis dengan daging buah kering. Kurma ini tentu saja didatangkan dari Madinah.
Kota Madinah al Munawarah memang dikenal sebagai produsen kurma nomor satu di Arab Saudi. Komoditas ini merupakan salah satu yang banyak diincar oleh para jamaah dari seluruh dunia hingga membuatnya sangat ramai diperdagangkan.
Untuk memperoleh kurma, tempat yang paling banyak dikunjungi jamaah pada setiap musim haji adalah Pasar Kurma (Madinah Dantes Market). Terletak di pusat kota, sekitar 600 meter arah selatan dari Masjid Nabawi, tepatnya di kawasan Qurban. Lebih mudahnya, untuk pergi ke Pasar Kurma, berjalanlah ke arah Kubah Hijau Masjid Nabawi dari arah Baqi.

Kemudian jika kita menghadap ke arah Kubah Hijau dan membelakangi Baqi, Pasar Kurma berada di sisi kanan kita. Berjalanlah lurus ke arah kanan maka, kita melihat Pasar Kurma. Cukup besar dan mencolok mata.
Pasar kurma ini dibangun tahun 1982 oleh Pemerintah Arab Saudi. Pasar ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 22.00 waktu setempat. Di sini, hampir semua jenis kurma bisa diperoleh, paling tidak ada 26 jenis kurma. Tapi tak hanya kurma. Makanan olahan dari kurma pun bisa diperoleh. Misalnya coklat isi kurma, kurma isi kacang, kismis, serta biskuit isi selai kurma.
Jejeran kios penjual kurma saling menawarkan kurma dengan harga bervariasi. Ada juga yang menjual borongan. Pilihan pun amat beragam, tinggal tergantung kejelian serta kemahiran menawar harga. Kurma Madinah sendiri ada beragam jenis, mulai dari Ajwa, Ambhar dan Safawi ( ini merupakan jenis kurma pavorit), dan satu lagi kurma Sukkari. Sedangkan untuk yang jenis biasa juga banyak yang per kilonya 5 riyals . Konon, kurma sukkari kalau dimakan 7 biji setengah jam sebelum berhungan suami isteri tanpa minum air dulu akan dapat menambah stamina pria. Kurma Sukkari biasanya suka dihidangkan untuk buka puasa. Di Madinah,orang Arab sering memberikan sedekah buka puasa bersama /iftar jama'i di masjid Nabawi. Kurma ini dimakan dengan teh pahit hangat khas Arab. Coba sekali-kali Anda ikut mencoba buka puasa bersama setiap hari senin dan kamis.
Kurma Ajwa atau biasa populer disebut Kurma Nabi, kurma ini paling diminati. Ini merupakan salah satu kegemaran Rasulullah. Bahkan ada hadist mengenai kurma Ajwa. ''Barang siapa di waktu pagi makan tujuh butir kurma Ajwa, pada hari itu ia tidak akan kena racun maupun sihir.'' (Shahih Bukhari).
Dari segi bentuk, sebenarnya tidak berbeda dengan kurma jenis lain, kecuali warnanya agak kehitaman. Ada banyak guratan di permukaan buahnya, yang oleh sebagian kalangan dikatakan mirip tulisan kaligrafi Alquran.
Ukurannya ada yang kecil dan besar. Sementara rasanya manis serta berdaging tebal. Maka dari itu, harganya pun menjadi paling mahal di banding jenis lain. Kurma ini dijual seharga 60 riyal per kg untuk ukuran kecil dan 80 riyal per kg untuk yang agak besar, harga tersebut tergantung kualitas, bahkan harga yang kualitas Mumtaz (premium) bisa mencapai 100 Riyals. Dalam menawar Anda tak perlu khawatir karena di Pasar Kurma ini juga banyak tenaga kerja Indonesia yang menjadi pelayan di toko kurma. Mereka adalah pekerja asal Jawa, Kalimantan dan Lombok. Kadang mereka berbaik hati mau memberi harga khusus. Dan enaknya lagi kalau belanja kurma kita diperbolehkan mencicipi makan kurma ditempat sepuasnya, lumayan kan bisa mencicipi semua jenis kurma dan makanan olehan dari kurma gratis. Namun hati-hati untuk kurma ajwa dan ambhar, biasanya tidak semua penjual membolehkan untuk mencoba. Biasanya penjual akan mengatakan 'haram' untuk dua jenis kurma tersebut kecuali kita memang ingin benar-benar membelinya atau kita minta ijin dulu ke sipenjual dengan menggunakan bahasa isyarat "Halal" sambil memegang buah kurma, jika dibilangnya halal maka tentunya untuk mencicipi sudah diperbolehkan.kalau katanya haram maka jangan dicicipi. Yang dimaksud 'haram' adalah kita tak boleh mencobanya.

Hidangan Untuk Iftar Jama'i

Di Pasar ini juga dapat membuatkan bungkus kurma tersendiri (packaging) jika membeli dalam jumlah besar. Bagi jamaah yang ingin praktis ada juga kurma yang telah dipak dalam kardus kecil. Biasanya kurma jenis ini telah divariasikan misalnya diisi kacang almond di dalamnya atau dilapisi coklat di bagian luar. Bentuknya seperti satu bungkus rokok. Cukup praktis.
Selain kurma ajwa, ada juga kurma Ambhar yang harganya relatif mahal. Namun kualitas kurma ini dibawah kurma Ajwa dan di atas kurma lainnya. Ukurannya besar dan harganya sekitar 35-40 riyal per kilogram. Bentuk kurma ini hampir mirip dengan Ajwa.
Kalau kurma Safawi, hampir mirip dengan kurma Ambhar warnanya hitam berkerut seperti kurma ajwa, hanya saja safawi ukurannya lebih besar dan lebih legit.

Kurma Sukhari

Selain di Pasar Kurma, jamaah juga bisa membeli kurma ke perkebunannya langsung. Umumnya perkebunan kurma di Madinah juga menjadi tempat penjualan dan pengepakan kurma sebelum dipasarkan.
Harga kurma di Madinah lebih murah dibanding di Makkah. Selisihnya berkisar 5-10 riyal per kilogram. Jika di Madinah, harga satu kilogram Ajwa sekitar 40-60 riyal untuk ukuran kecil, maka di Makkah harganya bisa mencapai 100-120 riyal per kilogram. Sedangkan kurma Safawi yang di Madinah bisa 15 riyal per kilogram di Makkah dijual dengan harga paling murah 20 riyal.

Kurma Rukhtob
Belanja kurma di Madinah kalau Anda belinya cukup banyak maka biasanya di kasir, diberi baksis (bonus), beberapa kotak kecilbuah tin atau makan olahan dari kurma lainnya, nah kalau menurut Anda baksisnya kurang, maka Anda bisa minta lagi dan biasanya dikasih tambahan lho.
Jadi jika ingin praktis dan efisien, belilah kurma di Madinah, dan sebaiknya tidak usah belanja kurma di perkebunan yang biasanya pada saat ziarah sering dibawa kesana.Harga diperkebunan kurma ternyata lebih mahal disamping itu jenis kurmanya juga tidak selengkap dibanding yang dijual di pasar kurma. Berkunjung ke perkebunan kurma ini sebenarnya kepentingan sopir bus aja yang memang dia mendapat persenan/komisi dari pemilik kebiun jika membawa jamaah haji ke sana. Bagi Anda yang tergabung dalam Gelombang I, cukup merepotkan memang belanja di Madinah karena masih harus menuju Makkah dalam waktu yang lama. Tapi dibanding di Makkah, harga dan kualitas kurma di Madinah jauh lebih unggul. Lagian kalau beli di Madinah juga dimasukkan ke koper besar tidak masalah koq. kan koper tersebut bukan kita yang bawa. Keuntungan lainnya kalau belanja di Madinah jarak dari pasar ke hotel dekat, nah bayangkan jika Anda belanja di Makkah bawa barang belanjaan berat dengan jarak ke hotel bisa di atas 2 Km lebih.

Kurm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar