Entri Populer

Minggu, 08 April 2012

Ragam Agama di Dunia

Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dll.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri , yaitu :menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan
Agama itu hubungan manusia Yang Maha Suci yang dinyatakan dalam bentuk suci pula dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu (Drs. Sidi Gazalba).
Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997)
Agama itu kepercayaan kepada adanya kekuasan mengatur yang bersifat luar biasa, yang pencipta dan pengendali dunia, serta yang telah memberikan kodrat ruhani kepada manusia yang berkelanjutan sampai sesudah manusia mati (A.S. Hornby, E.V Gatenby dan Wakefield)
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa Agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah Manusia, Penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut Agama.
2.2 Proses manusia dalam mencari agama.
Alam terbentang luas dan manusia hidup didalamnya. Ada kebesaran, keajaiban, keindahan dan ada perubahan-perubahan yang tetap seperti terjadinya siang dan malam. Kehidupan manusia itu tidak dapat diceraikan dengan alam itu.
Maka yang mula-mula timbul pada manusia itu adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang menguasai alam ini. Dia yang mengatur dan menyusun perjalanannya. Dia yang menjadikan segalanya. Dia Yang Maha Kuasa atas setiap sesuatu yang ada. Kesan pertama bahwa “ Ada Yang Maha Kuasa” itu merata pada segenap manuasia.
Macam-macamlah perasaan yang timbul disekeliling kesan tentang “Yang Ada” itu. Terkadang timbul rasa takut kepadanya dan terkadang timbul pula rasa terharu melihat keindahan dan kebesaran bekas perbuatannya.
Pada zaman primitif diadakan pemujaan pada benda-benda yang tinggi seperti gunung, air , hutan bahkan hewan. Selanjutnya pada zaman lebih maju yaitu zaman bercocok tanam, mulailah dirasai pertalian yang rapat antara langit dan bumi. Maka mulailah mata menengadah ke langit. Disanalah agaknya terletak rahasia Yang Maha Kuasa itu.
Dan pada akhirnya muncullah Agama Hindu, Buddha, Kristen, Konghucu, dan agama-agama lain serta yang terakhir Agama Islam.
2.3 Macam-macam Agama dan Kepercayaan.
Bermacam-macam Agama di dunia ini antara lain
1. Kristen 2,1 milyar 11. Yudaisme 14 juta
2. Islam 1,3 milyar 12. Baha’i 7 juta
3. Hinduisme 900 juta 13. Saksi-saksi yehuwa 6,5 juta
4. Kong Hu Cu 394 juta 14. Jainisme 4,2 juta
5. Buddhisme 376 juta 15. Shinto 4 juta
6. Paganisme 300 juta 16. Cao Dai 4 juta
7. Tradisi Afrika dan diasporik 100 juta 17. Zoroastrianisme 2,6 juta
8. Sikhisme 23 juta 18. Tenrikyo 2 juta
9. Juche 19 juta 19. Neo-Paganisme 1 juta
10. Spiritisme 15 juta

Aliran kejawen/ kepercayaan.
Terdapat ratusan aliran kejawen dengan penekanan ajaran yang berbeda-beda. Beberapa jelas-jelas sinkretik, yang lainnya bersifat reaktif terhadap ajaran agama tertentu. Namun biasanya ajaran yang banyak anggotanya lebih menekankan pada cara mencapai keseimbangan hidup dan tidak melarang anggotanya mempraktekkan ajaran agama (lain) tertentu.
Beberapa aliran dengan anggota besar : Sumarah, Budi Darma, Paguyuban Ngesti Tunggal, Sapta Drama. Aliran yang bersifat reaktif misalnya aliran yang mengikuti ajaran Sabdopalon, atau penghayat ajaran Syekh Siti Jenar.
2.4 Klasifikasi Agama dan ciri-cirinya.
Menurut sumber, sifat dan tempatnya Agama terbagi menjadi 3 kategori yaitu :
A. Agama Wahyu dan bukan Wahyu.
Agama wahyu adalah Agama yang mengharuskan iman kepada Tuhan Pemberi wahyu, kepada rasul penerima wahyu. Agama bukan wahyu sebaliknya.
B. Agama Missionari dan bukan missionari.
Agama missionari adalah agama yang menurut ajarannya harus disebarkan kepada seluruh umat manusia. Agama bukan missionarai sebaliknya.
C. Agama ras geografi dan universal.
Agama ras geografi adalah agama yang timbul berdasarkan tempat geografisnya.
Contoh agama Arya Hindu, Buddha dan Zoroaster di Mongolia.
Agama universal adalah agama yang ajarannya untuk seluruh umat manusia.
Sedangkan menurut sumbernya Agama terbagi menjadi 2 kategori yaitu :
A. Agama Alamiyah ( Natural religions) yaitu agama yang timbul diantara manusia-manusia itu sendiri dan lingkungan dimana mereka hidup.
B. Agama Samawi (Releaved religions) Yaitu agama yang diwahyukan. Yakni agama yang diturunkan Allah agar menjad petunjuk bagi manusia. Secara kongkrit agama Samawi ada tiga yaitu Agama Yahudi, Agama Nasrani dan Agama Islam. Selain tiga agama itu dinamakan Agama Alamiyah.


Untuk lebih jelas ciri-ciri agama tersebut sebagai berikut.
1. Agama Hindu
Agama Hindu (Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma "Kebenaran Abadi"), dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran"). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini terdapat sekitar 90% penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan Majapahit.
Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Jawa,Lombok, Kalimantan (Suku Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis - Sidrap).
Dalam salah satu ajaran filsafat Hindu, Adwaita Wedanta menegaskan bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman), yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk. Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu.Kelima keyakinan tersebut, yakni:
1. Widhi Tattwa – percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya.
2. Atma Tattwa – percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk.
3. Karmaphala Tattwa – percaya adanya hukum sebab-akibat tiap perbuatan.
4. Punarbhawa Tattwa – percaya dengan adanya proses kelahiran kembali.
5. Moksa Tattwa – percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia.
Widhi tattwa Omkara. Aksara suci bagi umat Hindu yang melambangkan "Brahman" atau "Tuhan Sang Pencipta" dan kitab agama hindu adalah Weda
2. Agama Buddha



Agama Buddha (Bahasa Sansekerta berarti. Mereka yang Sadar, Yang mencapai pencerahan sejati. dari perkataan Sansekerta: "Budh", untuk mengetahui) merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh mereka untuk memajukan diri dan yang berkembang kesadarannya. Dalam penggunaan kontemporer, ia sering digunakan untuk merujuk Siddharta Gautama, guru agama dan pendiri Agama Buddha (dianggap "Buddha bagi waktu ini"). Dalam penggunaan lain, ia merupakan tarikan dan contoh bagi manusia yang telah sadar.
Tiga jenis golongan Buddha adalah:
Samma-Sambuddha yang mendapat Kesadaran penuh tanpa guru, hanya dengan usaha sendiri Pacceka-Buddha atau Pratyeka-Buddha yang menyerupai Samma-Sambuddha, tetapi senantiasa diam dan menyimpan pencapaian Dharma pada diri sendiri.
Savaka-Buddha yang merupakan Arahat (pengikut kesadaran), tetapi mencapai tahap Kesadaran dengan mendengar Dhamma.
Kitap Suci agama Buddha adalah Tripitaka.
1. Vinaya Pittaka, isinya aturan-aturan sangha untuk biksu atau biksuni.
2. Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana Buddha.
3. Abhidharma Pittaka, isinya tentang penjelasan sistematis atau ilmu pengetahuan dari Buddha.
3. Agama Kristen Katolik
Kata Katolik sebenarnya bermakna "universal" atau "keseluruhan" atau "umum" (dari ajektiva Bahasa Yunani (katholikos)) yang menggambarkan sifat gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus. Setelah Reformasi Protestan istilah Katolik atau 'Katolisisme kemudian secara spesifik menunjuk pada gereja Katolik Roma untuk membedakan dengan Kristen Protestan yang dimulai oleh aksi protes Martin Luther. Di Indonesia, pemerintah mengakui agama Kristen Protestan (Kristen) dan Kristen Katolik (Katolik) sebagai agama yang terpisah meskipun keduanya sebenarnya merupakan agama yang sama-sama berpusat pada Yesus Kristus, akibatnya kata Katolik seringkali dianggap di luar/berbeda dengan Kristen. Gereja Katolik Roma yang membawahi gereja Katolik seluruh dunia adalah sebuah gereja Kristen yang berawal dari Yerusalem dan yang berada dalam kesatuan penuh dengan keuskupan Romawi (penerus rasul Petrus, Paus pertama).
Istilah Kristen Katolik termuat dalam undang-undang kekaisaran Romawi tatkala Theodosius I, Kaisar Romawi dari 379 sampai 395, mengkhususkan nama tersebut bagi para penganut "agama yang diajarkan kepada orang-orang Romawi oleh Rasul Petrus yang suci, karena agama itu telah terpelihara berkat tradisi yang kuat dan yang kini dianut oleh Pontif (Paus) Damasus dan oleh Petrus, Uskup Aleksandria ...sedangkan bagi orang-orang lain, karena menurut penilaian kami mereka adalah orang-orang gila yang bodoh, kami nyatakan bahwa mereka harus ditandai dengan sebutan nista sebagai kaum bidaah, dan tidak boleh menyebut tempat-tempat pertemuan mereka sebagai gereja-gereja." Undang-undang 27 Februari 380 ini termaktub dalam kitab 16 dari Codex Theodosianus. Undang-undang ini mengukuhkan Kristianitas Katolik sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi.
Awalnya, jemaat Kristen berada di bawah kepemimpinan besar lima daerah, yaitu Yerusalem, Antiokia, Aleksandria, Konstantinopel, dan Roma. Uskup Roma dikenal oleh 5 daerah sebagai "yang pertama", permasalahan dengan doktrin dan prosedur banyak mengambil Roma sebagai masukan pendapat. Kursi Roma merupakan kursi dari suksesor Santo Petrus yang mendapat julukan "Pangeran Para Rasul" sebagai tanda persatuan Gereja].
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus Kristus menginstitusikan tujuh sakramen, tidak lebih dan tidak kurang, baik menurut Kitab Suci maupun Tradisi Suci dan sejarah Gereja. Adapun sakramen yang diakui oleh Gereja Katolik Roma sebagai berikut: Baptis Penguatan/Krisma, Ekaristi, Pengakuan dosa, Pengurapan orang sakit, Imamat Pernikahan
Dalam ajaran Katolik, sakramen adalah berkat penyelamatan khusus yang oleh Yesus Kristus diwariskan kepada gereja. Santo Agustinus menyebut sakramen sebagai "tanda kelihatan dari rahmat Allah yang tidak kelihatan".
4. Agama Kristen Protestan


Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya.Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik.
Aras Gereja Protestan
Gereja Protestan di Indonesia terdiri dari beberapa aras, yakni:
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)
Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII)
Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI)
Persekutuan Baptis Indonesia (PBI)
Persekutuan Gereja-Gereja Mandiri Indonesia (PGMI)
Bala Keselamatan (BK)
Kitabnya adalah Al-kitab.
5. Agama Kong Hu Cu
Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di".
Berdasarkan kitab Zhong Yong agama adalah bimbingan hidup karunia Tian/Tuhan Yang Maha Esa (Tian Shi) agar manusia mampu membina diri hidup didalam Dao atau Jalan Suci, yakni "hidup menegakkan Firman Tian yang mewujud sebagai Watak Sejati, hakikat kemanusiaan". Hidup beragama berarti hidup beriman kepada Tian dan lurus satya menegakkan firmanNya.
Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini. Beliau meninggal dunia pada tahun 479 SM.
Mengangkat Kongcu Konfusius sebagai salah satu nabi Menetapkan Litang (Gerbang Kebajikan) sebagai tempat ibadah resmi, namun dikarenakan tidak banyak akses ke litang, masyarakat umumnya menganggap klenteng sebagai tempat ibadah umat Khonghucu.
Menetapkan Sishu Wujing sebagai kitab suci resmi yang berisi :
1. Kitab Sanjak Suci = Shi Jing 2. Kitab Dokumen Sejarah = Shu Jing
3. Kitab Wahyu Perubahan = Yi Jing 4. Kitab Suci Kesusilaan = Li Jing
5. Kitab Chun-qiu = Chunqiu Jing
Menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi
Kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius). Nabi Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Xia (2200 SM) yang sudah di tata kembali oleh Nabi Khongcu.
6. Agama Islam

Islam (Arab: al-islām,: "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama ini termasuk agama Samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan didapat dari tata bahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud "untuk menerima, menyerah atau tunduk." Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme.
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW, Penutup segala Nabi Allah (khataman-nabiyyin), dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (kata dan amalan Nabi Muhammad SAW) sebagai sumber fundamental Islam. Umat Islam juga meyakini Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS al-Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Qur'an hingga akhir zaman.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil, dan suhuf atau lembaran Ibrahim) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya. Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syuraa QS. 42 : 11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad SAW, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut.
Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini, pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 Masehi. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi. Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571-632 masehi). Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya.
Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam.
Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
2.5 Agama Islam Dan Kemajuan IPTEK.
Agama Islam bersumber dari wahyu Allah, sedangkan ilmu pengetahuan bersumber dari pemikiran manusia yang disusun berdasarkan hasil penyelidikan alam. Ilmu pengetahuan bertujuan mencari kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. IPTEK dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudahan pada peningkatan ubudiyah kepada Allah. Karena itu Islam memandang IPTEK sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai makhluk Allah yang berakal.
Islam bukan hanya terbuka terhadap pembaharuan yang dilakukan ilmu pengetahuan, melainkan juga juga mendorong dicapainya kemajuan dibidang tersebut. Dorongan kearah penguasaan ilmu pengetahuan dapat dilihat dengan banyaknya firman Allah yang menganjurkan manusia memahami alam. Karena itu ilmu pengetahuan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari peran manusia sebagai subyek pengelola alam. Atau dengan kata lain IPTEK merupakan sarana bagi manusia dalam melaksanakan tugas sebagai khalifah Allah dimuka bumi.
Seorang khalifatullah harus membuktikan dirinya sebagai penguasa dan pengelola alam melalui penguasaan IPTEK yang dipersembahkan bagi peningkatan kualitas ibadah kepada Allah dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Dengan IPTEK manusia dapat menghayati kekuasaan Allah secara mendalam dan empirik, sehingga kualitas keimanannya kepada Allah semakin kuat. Karena itu posisi ilmuwan sangat mulia dihadapan Allah sebagaiman firman-Nya :
“ …niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah,58:11)”
Contoh –contoh kemajuan Iptek untuk meningkatkan ibadah kepada Allah :
1. Diciptakannya Teropong bintang untuk menentukan hilal/hisab
2. Adanya teknologi ponsel yang semakin mempermudah proses ibadah.
3. Adanya ahli laboratorium yang dapat menentukan halal atau tidaknya makanan dan minuman.

<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

kemanisan Iman
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ
 أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا
 وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ
 وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Dari Anas r.a. Nabi s.a.w. sabdanya :
“Tiga perkara yang sesiapa memilikinya, dia akan mendapat kemanisan iman.
 (pertama) Hendaklah Allah dan rasul-Nya lebih dicintai mengatasi selain kedua-duanya.
 (kedua) Hendaklah dia mencintai seseorang, kerana Allah.
(ketiga) Hendaklah dia benci untuk kembali kepada kekufuran
 sepertimana dia benci untuk dicampakkan ke dalam neraka”
 
Hadis sahih riwayat Bukhari
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar