Entri Populer

Sabtu, 13 Juli 2013

Syeh Siti Jenar Yang Sebenarnya


SEJARAH SYEH SITI JENAR
Oleh: KH.Shohibul Faroji Al-Robbani
Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Sayyid Hasan ’Ali Al-Husaini, dilahirkan di Persia, Iran. Kemudian setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Dan ketika datang untuk berdakwah ke Caruban, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit.
Syaikh Siti Jenar adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah Saw. Nasab lengkapnya adalah Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali] bin Sayyid Shalih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan bin Sayyid 'Alwi 'Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid 'Ali Khali Qasam bin Sayyid 'Alwi Shohib Baiti Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma'ah bin Sayyid 'Alwi al-Mubtakir bin Sayyid 'Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid 'Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid 'Ali Al-'Uraidhi bin Imam Ja'far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam 'Ali Zainal 'Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah Saw.
Syaikh Siti Jenar lahir sekitar tahun 1404 M di Persia, Iran. Sejak kecil ia berguru kepada ayahnya Sayyid Shalih dibidang Al-Qur’an dan Tafsirnya. Dan Syaikh Siti Jenar kecil berhasil menghafal Al-Qur’an usia 12 tahun.
Kemudian ketika Syaikh Siti Jenar berusia 17 tahun, maka ia bersama ayahnya berdakwah dan berdagang ke Malaka. Tiba di Malaka ayahnya, yaitu Sayyid Shalih, diangkat menjadi Mufti Malaka oleh Kesultanan Malaka dibawah pimpinan Sultan Muhammad Iskandar Syah. Saat itu. KesultananMalaka adalah di bawah komando Khalifah Muhammad 1, Kekhalifahan Turki Utsmani. Akhirnya Syaikh Siti Jenar dan ayahnya bermukim di Malaka.
Kemudian pada tahun 1424 M, Ada perpindahan kekuasaan antara Sultan Muhammad Iskandar Syah kepada Sultan Mudzaffar Syah. Sekaligus pergantian mufti baru dari Sayyid Sholih [ayah Siti Jenar] kepada Syaikh Syamsuddin Ahmad.
Pada akhir tahun 1425 M. Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Shalih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad.
Posisi Sayyid Kahfi di Cirebon adalah sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dari sanad Utsman bin ’Affan. Sekaligus Penasehat Agama Islam Kesultanan Cirebon. Sayyid Kahfi kemudian mengajarkan ilmu Ma’rifatullah kepada Siti Jenar yang pada waktu itu berusia 20 tahun. Pada saat itu Mursyid Al-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyah ada 4 orang, yaitu:
1. Maulana Malik Ibrahim, sebagai Mursyid Thariqah al-Mu’tabarah al-Ahadiyyah, dari sanad sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya
2. Sayyid Ahmad Faruqi Sirhindi, dari sanad Sayyidina ’Umar bin Khattab, untuk wilayah Turki, Afrika Selatan, Mesir dan sekitarnya,
3. Sayyid Kahfi, dari sanad Sayyidina Utsman bin ’Affan, untuk wilayah Jawa Barat, Banten, Sumatera, Champa, dan Asia tenggara
4. Sayyid Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Bilali, dari sanad Imam ’Ali bin Abi Thalib, untuk wilayah Makkah, Madinah, Persia, Iraq, Pakistan, India, Yaman.
Kitab-Kitab yang dipelajari oleh Siti Jenar muda kepada Sayyid Kahfi adalah Kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu ’Arabi, Kitab Insan Kamil karya Abdul Karim al-Jilli, Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali, Risalah Qushairiyah karya Imam al-Qushairi, Tafsir Ma’rifatullah karya Ruzbihan Baqli, Kitab At-Thawasin karya Al-Hallaj, Kitab At-Tajalli karya Abu Yazid Al-Busthamiy. Dan Quth al-Qulub karya Abu Thalib al-Makkiy.
Sedangkan dalam ilmu Fiqih Islam, Siti Jenar muda berguru kepada Sunan Ampel selama 8 tahun. Dan belajar ilmu ushuluddin kepada Sunan Gunung Jati selama 2 tahun.
Setelah wafatnya Sayyid Kahfi, Siti Jenar diberi amanat untuk menggantikannya sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dengan sanad Utsman bin ’Affan. Di antara murid-murid Syaikh Siti Jenar adalah: Muhammad Abdullah Burhanpuri, Ali Fansuri, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Pasai, Abdul Ra’uf Sinkiliy, dan lain-lain.
KESALAHAN SEJARAH TENTANG SYAIKH SITI JENAR YANG MENJADI FITNAH adalah:
1. Menganggap bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Sejarah ini bertentangan dengan akal sehat manusia dan Syari’at Islam. Tidak ada bukti referensi yang kuat bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Ini adalah sejarah bohong. Dalam sebuah naskah klasik, Serat Candhakipun Riwayat jati ; Alih aksara; Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, 2002, hlm. 1, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas, “Wondene kacariyos yen Lemahbang punika asal saking cacing, punika ded, sajatosipun inggih pancen manungsa darah alit kemawon, griya ing dhusun Lemahbang.” [Adapun diceritakan kalau Lemahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah. Sebenarnya ia memang manusia yang akrab dengan rakyat jelata, bertempat tinggal di desa Lemah Abang]….
2. “Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti” yang diidentikkan kepada Syaikh Siti Jenar oleh beberapa penulis sejarah Syaikh Siti Jenar adalah bohong, tidak berdasar alias ngawur. Istilah itu berasal dari Kitab-kitab Primbon Jawa. Padahal dalam Suluk Syaikh Siti Jenar, beliau menggunakan kalimat “Fana’ wal Baqa’. Fana’ Wal Baqa’ sangat berbeda penafsirannya dengan Manunggaling Kawulo Gusti. Istilah Fana’ Wal Baqa’ merupakan ajaran tauhid, yang merujuk pada Firman Allah: ”Kullu syai’in Haalikun Illa Wajhahu”, artinya “Segala sesuatu itu akan rusak dan binasa kecuali Dzat Allah”. Syaikh Siti Jenar adalah penganut ajaran Tauhid Sejati, Tauhid Fana’ wal Baqa’, Tauhid Qur’ani dan Tauhid Syar’iy.
3. Dalam beberapa buku diceritakan bahwa Syaikh Siti Jenar meninggalkan Sholat, Puasa Ramadhan, Sholat Jum’at, Haji dsb. Syaikh Burhanpuri dalam Risalah Burhanpuri halaman 19 membantahnya, ia berkata, “Saya berguru kepada Syaikh Siti Jenar selama 9 tahun, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, bahwa dia adalah pengamal Syari’at Islam Sejati, bahkan sholat sunnah yang dilakukan Syaikh Siti Jenar adalah lebih banyak dari pada manusia biasa. Tidak pernah bibirnya berhenti berdzikir “Allah..Allah..Allah” dan membaca Shalawat nabi, tidak pernah ia putus puasa Daud, Senin-Kamis, puasa Yaumul Bidh, dan tidak pernah saya melihat dia meninggalkan sholat Jum’at”.
4. Beberapa penulis telah menulis bahwa kematian Syaikh Siti Jenar, dibunuh oleh Wali Songo, dan mayatnya berubah menjadi anjing. Bantahan saya: “Ini suatu penghinaan kepada seorang Waliyullah, seorang cucu Rasulullah. Sungguh amat keji dan biadab, seseorang yang menyebut Syaikh Siti Jenar lahir dari cacing dan meninggal jadi anjing. Jika ada penulis menuliskan seperti itu. Berarti dia tidak bisa berfikir jernih. Dalam teori Antropologi atau Biologi Quantum sekalipun.Manusia lahir dari manusia dan akan wafat sebagai manusia. Maka saya meluruskan riwayat ini berdasarkan riwayat para habaib, ulama’, kyai dan ajengan yang terpercaya kewara’annya. Mereka berkata bahwa Syaikh Siti Jenar meninggal dalam kondisi sedang bersujud di Pengimaman Masjid Agung Cirebon. Setelah sholat Tahajjud. Dan para santri baru mengetahuinya saat akan melaksanakan sholat shubuh.“
5. Cerita bahwa Syaikh Siti Jenar dibunuh oleh Sembilan Wali adalah bohong. Tidak memiliki literatur primer. Cerita itu hanyalah cerita fiktif yang ditambah-tambahi, agar kelihatan dahsyat, dan laku bila dijadikan film atau sinetron. Bantahan saya: “Wali Songo adalah penegak Syari’at Islam di tanah Jawa. Padahal dalam Maqaashidus syarii’ah diajarkan bahwa Islam itu memelihara kehidupan [Hifzhun Nasal wal Hayaah]. Tidak boleh membunuh seorang jiwa yang mukmin yang di dalam hatinya ada Iman kepada Allah. Tidaklah mungkin 9 waliyullah yang suci dari keturunan Nabi Muhammad akan membunuh waliyullah dari keturunan yang sama. Tidak bisa diterima akal sehat.”
Penghancuran sejarah ini, menurut ahli Sejarah Islam Indonesia (Azyumardi Azra) adalah ulah Penjajah Belanda, untuk memecah belah umat Islam agar selalu bertikai antara Sunni dengan Syi’ah, antara Ulama’ Syari’at dengan Ulama’ Hakikat. Bahkan Penjajah Belanda telah mengklasifikasikan umat Islam Indonesia dengan Politik Devide et Empera [Politik Pecah Belah] dengan 3 kelas:
1) Kelas Santri [diidentikkan dengan 9 Wali]
2) Kelas Priyayi [diidentikkan dengan Raden Fattah, Sultan Demak]
3) Kelas Abangan [diidentikkan dengan Syaikh Siti Jenar]
Wahai kaum muslimin melihat fenomena seperti ini, maka kita harus waspada terhadap upaya para kolonialist, imprealis, zionis, freemasonry yang berkedok orientalis terhadap penulisan sejarah Islam. Hati-hati jangan mau kita diadu dengan sesama umat Islam. Jangan mau umat Islam ini pecah. Ulama’nya pecah. Mari kita bersatu dalam naungan Islam untuk kejayaan Islam dan umat Islam.

KH. Dalhar, Watucongol Magelang (Mbah Dalhar Watucongol)


Mbah Dalhar Watucongol

Simbah KH. Dalhar, Watucongol Magelang

Mbah Dalhar yang bernama lengkap KH. Nahrowi Dalhar, Watucongol dikenal sebagai ulama yang mumpuni. Belum lama ini sosok Kiai Ahmad Abdul Haq meninggal dunia. Kiai kharismatik ini adalah putra dari kiai Dalhar yang juga dikenal sebagai salah satu wali Allah yang masyhur di tanah Jawa.
Mbah Dalhar begitu panggilan akrabnya adalah mursyid tarekat Syadziliyah dan dikenal sebagai seorang yang wara’ dan menjadi teladan masyarakat.
Kiai Haji Dalhar, Watucongol, Magelang dikenal sebagai salah satu guru para ulama. Kharisma dan ketinggian ilmunya menjadikan rujukan umat Islam untuk menimba ilmu. Mbah Dalhar , begitu panggilan akrabnya adalah sosok yang disegani sekaligus panutan umat Islam, terutama di Jawa Tengah. Salah satu mursyid tarekat Syadziliyah ini dikenal juga menelorkan banyak ulama yang mumpuni.

Nasabnya

Mbah Dalhar dilahir kan pada 10 Syawal 1286 H atau 10 Syawal 1798 – Je (12 Januari 1870 M) di Watucongol, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Lahir dalam lingkungan keluarga santri yang taat. Sang ayah yang bernama Abdurrahman bin Abdurrauf bin Hasan Tuqo adalah cucu dari Kyai Abdurrauf. Kekeknya mbah Dalhar dikenal sebagai salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro. Adapun nasab Kyai Hasan Tuqo sendiri sampai kepada Sunan Amangkurat Mas atau Amangkurat III. Oleh karenanya sebagai keturunan raja, Kyai Hasan Tuqo juga mempunyai nama lain dengan sebutan Raden Bagus Kemuning.


Masa Kanak-Kanak

Semasa kanak–kanak, Mbah Dalhar belajar Al-Qur’an dan beberapa dasar ilmu keagamaan pada ayahnya sendiri. Pada usia 13 tahun baru mondok di pesantren. Ia dititipkan oleh ayahnya pada Mbah Kyai Mad Ushul (begitu sebutan masyhurnya) di Dukuh Mbawang, Ngadirejo, Salaman, Magelang. Di bawah bimbingan Mbah Mad Ushul , ia belajar ilmu tauhid selama kurang lebih 2 tahun.
Kemudian tercatat juga mondok di Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen pada umur 15 tahun. Pesantren ini dipimpin oleh Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani atau yang ma’ruf dengan laqobnya Syeikh Abdul Kahfi Ats-Tsani. Selama delapan tahun mbah Kyai Dalhar belajar di pesantren ini. Selama itulah Mbah Dalhar berkhidmah di ndalem pengasuh. Hal itu terjadi atas dasar permintaan ayahnya kepada Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani.

Jalan Kaki dan Pemberian Nama

Tidak hanya di daerah sekitar Mbah Dalhar menimba ilmu. Di Makkah Mukaramah beliau berguru kepada beberapa alim ulama yang masyhur. Perjalalannya ke tanah suci untuk menuntut ilmu terjadi pada tahun 1314 H/1896 M. Mbah Kyai Dalhar diminta oleh gurunya, Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani untuk menemani putera laki – laki tertuanya Sayid Abdurrahman Al-Jilani Al-Hasani untuk menuntut ilmu di Mekkah. Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani berkeinginan menyerahkan pendidikan puteranya kepada shahib beliau yang menjadi mufti syafi’iyyah Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani.
Keduanya berangkat ke Makkah dengan menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Tanjung Mas,Semarang. Ada sebuah kisah menarik tentang perjalanan keduanya. Selama perjalanan dari Kebumen dan singgah di Muntilan, kemudian lanjut sampai di Semarang, Mbah Dalhar memilih tetap berjalan kaki sambil menuntun kuda yang dikendarai oleh Sayid Abdurrahman. Hal ini dikarenakan sikap takdzimnya kepada sang guru. Padahal Sayid Abdurrahman telah mempersilahkan mbah Kyai Dalhar agar naik kuda bersama.

Di Makkah (waktu itu masih bernama Hijaz), mbah Kyai Dalhar dan Sayid Abdurrahman tinggal di rubath (asrama tempat para santri tinggal) Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani yaitu didaerah Misfalah.
Sayid Abdurrahman dalam rihlah ini hanya sempat belajar pada Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani selama 3 bulan, karena beliau diminta oleh gurunya dan para ulama Hijaz untuk memimpin kaum muslimin mempertahankan Makkah dan Madinah dari serangan sekutu. Sementara itu

mbah Kyai Dalhar diuntungkan dengan dapat belajar ditanah suci tersebut hingga mencapai waktu 25 tahun.
Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani inilah yang kemudian memberi nama “Dalhar” pada mbah Kyai Dalhar. Hingga ahirnya beliau memakai nama Nahrowi Dalhar. Dimana nama Nahrowi adalah nama asli beliau. Dan Dalhar adalah nama yang diberikan untuk beliau oleh Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani. Rupanya atas kehendak Allah Swt, mbah Kyai Nahrowi Dalhar dibelakang waktu lebih masyhur namanya dengan nama pemberian sang guru yaitu Mbah Kyai “Dalhar”.

Ketika berada di Hijaz inilah mbah Kyai Dalhar memperoleh ijazah kemursyidan Thariqah As-Syadziliyyah dari Syeikh Muhtarom Al-Makki dan ijazah aurad Dalailil Khoerat dari Sayid Muhammad Amin Al-Madani. Dimana kedua amaliyah ini dibelakang waktu menjadi bagian amaliah rutin yang memasyhurkan.
Mbah Kyai Dalhar adalah seorang ulama yang senang melakukan riyadhah.
Sehingga pantas saja jika menurut riwayat shahih yang berasal dari para ulama ahli hakikat sahabat – sahabatnya, beliau adalah orang yang amat akrab dengan nabiyullah Khidhr as. Sampai–sampai ada putera beliau yang diberi nama Khidr karena tafaullan dengan nabiyullah tersebut. Sayang putera beliau ini yang cukup ‘alim walau masih amat muda dikehendaki kembali oleh Allah Swt ketika usianya belum menginjak dewasa.

Selama di tanah suci, mbah Kyai Dalhar pernah melakukan khalwat selama 3 tahun disuatu goa yang teramat sempit tempatnya. Dan selama itu pula beliau melakukan puasa dengan berbuka hanya memakan 3 buah biji kurma saja serta meminum seteguk air zamzam secukupnya. Dari bagian riyadhahnya, beliau juga pernah melakukan riyadhah khusus untuk mendoakan para keturunan beliau serta para santri – santrinya.

Dalam hal adab selama ditanah suci, mbah Kyai Dalhar tidak pernah buang air kecil ataupun air besar di tanah Haram. Ketika merasa perlu untuk qadhil hajat, beliau lari keluar tanah Haram.

Selain mengamalkan dzikir jahr ‘ala thariqatis syadziliyyah, mbah Kyai Dalhar juga senang melakukan dzikir sirr. Ketika sudah tagharruq dengan dzikir sirrnya ini, mbah Kyai Dalhar dapat mencapai 3 hari 3 malam tak dapat diganggu oleh siapapun. Dalam hal thariqah As-Syadziliyyah ini menurut kakek penulis KH Ahmad Abdul Haq, beliau mbah Kyai Dalhar menurunkan ijazah kemursyidan hanya kepada 3 orang. Yaitu, Kyai Iskandar, Salatiga ; KH Dimyathi, Banten ; dan kakek penulis sendiri yaitu KH Ahmad Abdul Haq.
Sahrallayal (meninggalkan tidur malam) adalah juga bagian dari riyadhah mbah Kyai Dalhar. Sampai dengan sekarang, meninggalkan tidur malam ini menjadi bagian adat kebiasaan yang berlaku bagi para putera – putera di Watucongol.

Murid dan Karya – karyanya

Karya mbah Kyai Dalhar yang sementara ini dikenal dan telah beredar secara umum adalah Kitab Tanwirul Ma’ani. Sebuah karya tulis berbahasa Arab tentang manaqib Syeikh As-Sayid Abil Hasan ‘Ali bin Abdillah bin Abdil Jabbar As-Syadzili Al-Hasani, imam thariqah As-Syadziliyyah. Selain daripada itu sementara ini masih dalam penelitian. Karena salah sebuah karya tulis tentang sharaf yang sempat diduga sebagai karya beliau setelah ditashih kepada KH Ahmad Abdul Haq ternyata yang benar adalah kitab sharaf susunan Syeikh As-Sayid Mahfudz bin Abdurrahman Somalangu. Karena beliau pernah mengajar di Watucongol, setelah menyusun kitab tersebut di Tremas. Dimana pada saat tersebut belum muncul tashrifan ala Jombang.

Banyak sekali tokoh–tokoh ulama terkenal negara ini yang sempat berguru kepada beliau semenjak sekitar tahun 1920 – 1959. Diantaranya adalah KH Mahrus,Lirboyo ; KH Dimyathi, Banten ; KH Marzuki, Giriloyo dan lain sebagainya. Sesudah mengalami sakit selama kurang lebih 3 tahun, Mbah Kyai Dalhar wafat pada hari Rabu Pon, 29 Ramadhan 1890 – Jimakir (1378 H) atau bertepatan dengan 8 April 1959 M. Ada yang meriwayatkan jika beliau wafat pada 23 Ramadhan 1959. Akan tetapi 23 Ramadhan 1959 bukanlah hari Rabu namun jatuh hari Kamis Pahing.

Jumat, 12 Juli 2013

ilmu jowo kuno

ASMA ASHA MUSA

ﻒيوخ فادخ قيوم قادر شليوخ شالخ ﻒيوم صالح نورصاادق ارشخ شليوخ شالخ نارﻤتوخ يادخ شاﻤﺦ عظيم رحماقادر نوخ ﮐلو ش اه يايوه شاه شلوش وھدخ شراھيا شروشوش عال علي قوي نادي كبيرا

FAYUUKHIN FAADIKHIN QOYYUUMIN QOODIRIN SYALYUUKHIN SYAALIKHIN FAYUUMIN SHOOLIHIN NUURIN SHOODIQIN ARSYAAKHIN SYALYUUKHIN SYAALIKHIN NAARIN MATUUKHIN YAA DIKHIN SYAAMIKHIN ‘AZHIIMIN ROHMAA QOODIRIN NUUKHIN KALUUSYIN AAHIN YAA YUUHIN SYAAHIN SYALUUSYIN WAHDAKHIN SYAROOHIYAAN SYARUU SYAUSYIN ‘AALIN ‘ALIYYIN QOWIYYIN NAA DAA KABIIROON.

Khasiatnya:
asma ini ditulis lalu dilebur dengan air hujan kemudian dipercikan ke tembok rumahnya orang lain maka tidak lama maka rumah tersebut akan ditinggal penghuninya
puter giling:asma ditulis pada selembar kertas lalu dibalik kertas ditulis dengan orang yang dimaksud kemudian digantung depan pintu keluar maka orang yang pergi akan kembali kerumah
mahabbah: ditulis pada selebar pakaian milik yang dituju,lalu dibuat seperti sumbu dibuat serti lampu teplok dengan minyak (yang bagus dengan minyak zaitun) dan dinyalakan tiap malam sampai kain tersebut habis maka yang dituju akan datang dengan rasa cinta
apabila ditulis kemudian dibalik kertas tersebut ditulis nama seseorang lalu diikatkan pada burung elang,gagal atau lainnya lalu dilepas terbang, maka orang yang ditulis namanya akan kehilangan akal dan berjalan tanpa tujuan dan bisa tersesat.hanya bisa pulang dan kembali normal jika burungnya tertangkap dan kertas tersebut dilepas
bila ada istri mengambek,tulislah pada kain sarung lalu masukkan dalam kobaran api,maka dia akan kembali kepada suaminya dengan penuh cinta
bila ditulis di genteng mentah sambil dibakar kemenyan lalu ditumbuk sampai halus kemudian debunya ditabur ditempat perkumpulan orang – orang zholim,maka akan tercerai berai
bila ditulis lalu dimasukkan ke dalam tempat air yang terbuat dari kulit yang ditiup sebelumnya lalu dipasang ditempat keluarnya pencuri maka perut pencuri akan membengkak
bila ditulis dan dikalungkan ke orang yang terkena sihir/santet dan orang pingsan maka akan segera pulih

keterangan: cara menulisnya seperti menulis zimat yang telah di posting

Dzikir = Syariat -- Tarikat -- Hakikat -- Ma'rifat


Assalamu Alaikum Brothers…………………….
Tema pada saat ini yg saya mau uraikan adalah SANGAT2 RAHASIA, Beruntunglah, Berbahagialah & Bersyukurlah kpd ALLAH SWT, Karena penjelasannya TIDAK ADA DI BUKU2 LAINNYA, Dan ilmu2 AgamaNYA ALLAH SWT tidak gampang ditemukan & tidak sebanding dengan harta & Material yang ada di muka bumi ini, maka tunduk sujud syukurlah KepadaNYA semoga penjelasan ini menjadi HIDAYAH bagi anda,……..AMIN
ini adalah kekuatan cahaya Dzikir yg ada pada diri manusia dgn 4 tingkatan ingatan fokus pada ALLAH SWT Sang Maha Bercahaya.
Makin dalam & fana (hampa) suatu fokus dzikir maka makin terlenalah Sang Hamba oleh fenomena kegaiban alam Nur Ilahiah. karena jika ingin mengenali ALLAH pahamilah tentang Gaib sesungguhnya ALLAH pun sifatNYA GAIB & Perkenalanmu KepadaNYA Takkkan habis sampai seumur hidupmu di dunia ini.
Seorang Hamba terkadang tidak menyadari bahwa ia sebenarnya masih di dunia sehingga menerawang melintasi alam kegaiban nur Ilahiah yang tak ada batas akhirnya membutuhkan power energi cahaya dzikir yg kuat.
Jika sang Hamba berpikir bijak ia pasti kembali ke dunia ibarat orang yang lagi menyelam melihat cakrawala keindahan bawah laut tidak terlalu lama lalu ia kembali ke permukaaan dasar laut untuk persiapan oksigennya kembali.
Begitulah tehnik berzikir yang bijaksana saudara……………………………
Ketahuilah Brothers secara realita banyak saudara2 kita yang ERROR oleh fenomena alam kegaiban ALLAH SWT ketika mengosongkan pikiran & masuk dalam alam kefanaan (hampa) melalui dzikir 4 tingkatan Syariat-Tarekat-Hakikat-Ma’rifat.
Padahal kalau ditelaah secara hakikat Alam fenomena visual kegaiban ALLAH SWT Takkan Habis oleh masa, batas, ruang & waktu ibaratnya klo menghitung ilmu2NYA ALLAH SWT takkan habis biarpun laut dijadikan tinta untuk menulis ayat2 ilmu ALLAH SWT Yang Maha Luas PengetahuanNYA Di Alam Jagat Raya.
Berikut ini adalah tuntunan2 dzikir:
Dzikir Syariat : “La Ilaha Illallah” diucapkan berulang2 dgn lisan sampai masuk kedalam hati sehingga lisan/mulut tak berucap lagi, rahasia dzikir ini terdiri dari 12 huruf yg sama maknanya dengan Waktu 12 jam, dzikir ini selalu dikumandangkan oleh para malaikat bumi (Malaikatul Ahyar) ketika ALLAH SWT menciptakan setiap makhlukNYA di muka bumi.
Dzikir Tarekat : “ALLAH”ALLAH”ALLAH” diucapkan berulang2 di dalam hati saja dengan pengosongan pikiran fana (hampa) lalu fokus pada nama tadi sehingga nama ALLAH tadi membuat & menciptakan alam bayangan hidup didepan mata anda sendiri, jangan kaget & takut oleh fenomena tersebut karena para jin syetan selalu mengintai anda tetapi berlindunglah Kepada ALLAH SWT yang Maha Menjaga Orang Beriman dgn ayat & doa : audzu billahi minas syathanir rajim…………… La ilaha illallah anta subhanaka inni kuntu minaz zhalimin……….lalu lafazkan… ALLAHU SALAMUN HAFIZHUN WALIYYUN WA MUHAIMIN ( Allah Yang Maha sejahtera, Maha Memelihara, Maha Melindungi lagi Maha Menjaga Hambanya yg beriman).
Dzikir Hakikat : “HU”HU”HU (DIA ALLAH) diucapkan dalam hati saja dengan keadaan fana (hampa) melalui perantaraan tarikan Nafas ke dalam sampai ke perut, usahakan perut tetap keras biarpun nafas telah keluar, dalam bahasa ilmu tenaga dalam ini adalah metode pemusatan power lahiriah dari perut, dalam istilah cina yin & yang ini adalah penyembuhan/pengobatan pada diri secara bathiniah dan kesemuanya itu benar adanya karena pusat perut adalah sumber daya energi kekuatan manusia secara lahiriah & bathiniah serta secara hakikat dzikir”HU” sebenarnaya tempatnya pada pusat perut dengan perantaraan cahaya nafas yg sangat berharga pada manusia.
Dzikir Ma’rifat : ” HU”AH”-”HU”AH”-HU”AH” atau HU-WAH” (Dia ALLAH Bersamaku”) sebenarnya bunyi dzikir ini sudah perpaduan antara hakikat & ma’rifat, dzikir tersebut dilantunkan dalam hati saja dengan gerakan nafas “HU” masuk kedalam “AH” keluar nafas, pada para sufi (wali Allah) ini adalah dzikir kenikmatan, kecintaan ( Mahabbatullah) yang sangat luas faedah hidayahnya & karomahnya sehinngga dapat menyingkap tabir rahasia2 Allah Swt pada gerakan kehidupan ini.
Dzikir rahasia ma’rifat : ” Hu”wallahu Ahad (Allah Maha Tunggal)
Pada penjelasan diatas tentang dzikir sebenarnya kalau bicara tentang tingkatan pemahaman Agama dengan ilmun2NYA ALLAH SWT terdiri 7 fase tingkatan :
Syariat : mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala laranganNYA
Tarekat : Jalan spritual menuju kepadaNYA
Hakikat : Mengetahui arti makna sesuatu pada kehidupan TAPI hamba itu diam pada orang awam KARENA itulah ikatan janjinya kepada ALLAH SWT.
Ma’rifat : Mengetahui pengenalan dirinya kepada ALLAH SWT. seperti yang hadist katakan ” kenalilah dirimu sendiri sebelum mengenali ALLAH setelah engkau MengenaliNYA maka bersatulah wujudmu BERSAMANYA.
Musyahadah : Penyaksian fenomena kegaiban NUR ALLAH SWT Di langit & di bumi, ia menyaksikanNYA bersama para wali ALLAH & nabi2 ALLAH & Khususnya Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Mukasyaf : Terbukanya Tabir rahasia seluruhnya di langit & di bumi, para mukasyaf saat ini hanya terdiri dari 111 orang saja di seluruh dunia & setiap ada wafat ada yang menggantikan Wali tersebut, jadi berbahagialah hamba yang telah menemukannya.
Mahabbah : Kecintaan kepada ALLAH SWT dengan penglihatan pada setiap gerakan nafas & hidupnya ada kasih sayang TuhanNYA Yang Maha Pemberi Nan Maha pemurah, tingkatan ini hanya ALLAH SWT saja yang tahu tentang kedudukan hambanya, tapi ketahuilah saudara Wali-NYA saat ini yang mencapai tingkatan MAHABBAH cuma berjumlah 11(sebelas) orang saja Di dunia ini & setiap ada yg kembali kehadiratNYA akan ada yg menggantikannya (sama para Mukasyaf), maka sangat Berbahagialah di dunia & Akherat orang2 yang telah menjumpainya.
Itulah sejenak dulu kata2 pemahaman dari saya BROTHERS …. sekian & TERIMAKASIH.
WASSALAM,…
"Silamo sia plajari keadaan Zhikir ade sesungguhnya mabau mengena pang parana DIRI
jadi baumo DIRI tama ko DIRI ade harus bertanggung jawab pang ERA
nansiorua palangan dunia akhirat,, baik ksembuhan jarak jauh ataupun kejahatan lainnya hanya dengan dzikir ma'rifat,, hhhmm di ijazahkan plajarimo/Latihan stelah habis sholat,, smoga kita srea slalu brada pang kenikmatan Allah"

hadist tentang hati

Qalbu atau hati adalah segumpal darah ibarat panglima tubuh yang mengatur tentara tentaranya (indera)
by BengkelQalbu

Chirpstories

Open Menu

Rabu, 10 Juli 2013

Sifat manusia

- Melankolis, si Sempurna -
Kau begitu sempurna, dimataku kau begitu indah. ingat dengan lirik lagu ini? lagunya Andra and The Backbone dengan judul sempurna. pas banget dengan sifat manusia yang akan kita bahas sekarang yaitu Melankolis si Sempurnaaaaa. ada 4 sifat manusia selain melankolis, korelis, sanguis dan plegmatis nanti satu persatu akan dibahas deh. melankolis duluan, sesuai sifat saya :malu:.
Melankolis, kalau nemu temen orangnya pemikir, sensitip, romantis, teratur (kalau saiya sih ancur :ngakak), bisa dipastikan 99.99 persen dia tipe orang melankolis. si melankolis mempunyai rasa empati yang tinggi, tak jarang kalau ada temen yang ada masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar yang baik. selain berempati, melankolis juga romantis banget, jagi bikin puisi kayak saiya :malu:.
si melankolis ternyata punya bakat perfeksionis harus sempurnaaa. saya juga kadang kalau ada yang kurang misalkan dalam tulisan ini bakalan mengeditnya hingga ratusan kali (lebay, maklum lah melankolis :D ). dia juga tipe pemikir (entah kenapa agak beda dengan saya, kalau saya kadang bertindak baru berfikir :D ), orang bertipe ini cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka akan gambar, grafik dll, cukup berbakat menjadi seorang seniman entah musik atau pelukis, tapi yang jelas lukisan saia jelek.
Mereka juga kadang suka sekali namanya berkorban, bahkan mengorbankan diri mereka sendiri demi orang lain, tidak suka menonjolkan diri a.k.a low profile lebih memilih bekerja dibalik layar, keknya nggak mau terkenal.
ok, sudah cukup membanggakan diri sebagai melankolis. sekarang kita bahas sisi jeleknya, hehehehe. tipe melankolis orangnya super sensitif, bahkan anda tiup rasanya kayak ditabok hehehehe. mereka suka yang namanya menyendiri, kadang juga terjebak dimasalalu dengan ratusan kisah sedih sambil meratapi nasip dan suka membesar besarkan masalah, mengapaaaaaaaa aku beginiii.
melankolis umumnya tertutup, kalau ada masalah biasanya diumpetin, kalaupun dibagi, pastilah dibagi dengan orang yang paling diapercaya entah keluarga ataupun teman (so guys, kalau anda dicurhati sama melankolis dijaga baik baik kepercayaanya :) ). mereka juga kadang suka meremehkan diri mereka sendiri, padahal apa yang dikerjakanya mungkin lebih bagus dengan orang lain, istilahnya rumput tetangga lebih hijau dan juga takut kegagalan pikoke pikiranya negatip mulu nggak ada motivasi. idealis, kalau dirasa sesuatu tidak sesuai kehendaknya mereka kadang suka ngedumel.
MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan
-Plegmatis, si Pencinta Damai-
Sekarang kita bahas si cinta damai dulu deh… agak sulit sih menjelaskan sifat yang bukan sifat sendiri, gpp lah nggak ada salahnya dicoba. kaum plegmatis umumnya menghindari konflik a.k.a netral, bagi mereka Perdamaian itu nomer 1, perdamaian perdamaian, perdamaian peeerdamaian..
Mereka juga baik hati, pribadinya tenang rendah hati dan juga penyabar, terlihat kalem. kalau digabung sama sifat diatas, keknya kerjaan yang cocok jadi diplomat aja deh. banyak dari tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi, menyenangkan untuk diajak gaul.
Nah, kalau tadi dalam si melankolis cenderung memilih sendiri, si plegmatis mereka tipe pendegar, jadi kalau misalkan ada orang yang berbicara anda memperhatikan seorang teman asik mendengarkan dialah si plegmatis. so, mau curhat, pilihlah orang dengan sifat plegmatis :D .
ok, sekarang buruknya neh, orang plegmatis orang simple, nggak mau melibatkan diri dalam konflik bahkan konflik di dirinya sendiri alias pengen mudahnya kalau ada yang mudah ngapain dipersulit?, kalau disuruh mengambil keputusan sering kali ditunda tunda, jadi punya temen plegmatis keknya harus dicambukin biar jalan, apalagi sifat nggak bersemangat dan malesnya yang nggak ketulungan, heheheh.
selain males, suka menunda nunda dan ambil enaknya ternyata mereka juga kikir, sedikit egois dan penakut.
PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai
KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
-Sanguin, si Superstar-
Kita bahas si superstar nih, orang dengan tipe sanguis terkenal dengan banyak omongnya, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mengusasai pembicaraan. sanguis memiliki hasrat untuk bersenang senang yang tinggi, mereka suka akan ketenaran, perhatian, kasih sayang, dan dukungan dari orang lain.
tipe sanguis juga memiliki rasa optimistis yang tinggi, humoris dan mudah bergaul, emosi mereka juga seperti Plegmatis yaitu cepat berubah, sesaat mereka bisa terlihat bahagia namun beberapa saat kemudian menangis bombay. mereka juga senang mengutarakan joke sehingga membuat orang orang disekitarnya senang.
negatifnya, orang tipe sanguis umumnya berfikiran pendek, sulit berkonsentrasi dan tidak teratur. mereka dapat stres jika terjebak dalam situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan karna orang sanguis takut untuk tidak populer. so, jadi kalau misalkan dalam sebuah kelompok ada orang yang banyak omong, dialah si Superstar.
SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan
KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”
-Koleris, si Kuat-
masuk ke bagian terakhir nih, kita bahas si kuat, orang tipe ini biasanya suka mengatur dan memerintah orang, dia nggak mau ada orang berdiam diri saja sementara dia sibuk kerja/beraktivitas. orang korelis suka akan tantangan, sang suka berpetualang, mereka juga tegas. tak heran banyak dari usahanya yang sukses karna memang sifatnya yang juga pantang menyerah dan juga mengalah.
sisi negatifnya, mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat karna memang sifat keproduktivitasnya yang tinggi. mereka juga gampang sekali marah, dan suka berprilaku kasar. jadi kalau nemu temen kerjanya uring uringan, suka berkata kasar dan gampang marah, dialah Koleris.
mereka juga suka akan kontoversi dan pertengkaran, bertolak belakang dengan dengan plegmatis yang cinta damai. sifat mereka juga kurang bersimpatin dengan sesama suka memanipulasi orang lain dan memperalat orang lain dan juga kalau salah, susah banget meminta maaf.
Orang koleris sedikit mirip dengan sanguis mereka gampang bergaul dan optimistis. mereka juga bisa berkomunikasi dengn baik dan terbuka dengan orang lain, hmm tipe orang seperti ini cocok sebagai pemimpin
dari keempat sifat manusia diatas, dapat kita menarik kesimpulan bahwa:
KOLERIS
KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat
KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer

Jumat, 03 Mei 2013

Makanan Khas Arab Roti Tamis

Akmal Irawan - Sindoradio
MATAHARI belum begitu tinggi, namun rasa lapar telah 'menusuk' lambung yang belum terisi makanan. Suasana yang ramai, telah terlihat di sejumlah warung, yang menyuguhkan sarapan pagi bagi warga Madinah Arab Saudi. Antrean tampak terlihat dan dengan sabar, mereka menunggu giliran untuk membeli roti khas Arab dalam memenuhi kebutuhan mendesak perutnya.

Di Kota Madinah, warganya memiliki tradisi yang unik dalam menemani cerahnya pagi. Sebuah roti pipih dengan bumbu khas serta hangatnya teh manis menjadi menu utama sarapan di pagi hari bagi warga arab.

Roti itu dikenal dikalangan warga Arab Saudi dengan Roti Tamis. Tamis adalah roti bulat pipih dengan diameter sekitar 30 centi meter. Tamis asal-muasalnya adalah makanan khas orang Arab Yaman, kini sudah jadi makanan sehari-hari orang Saudi, termasuk di Madinah. Dengan bahan dasar dari tepung gandum yang diadoni dan di ratakan dan dibuat tipis, lalu kemudian dibakar di dalam tungku tanah.

Proses pembakarannya yakni, dengan cara menempelkan bahan roti, di dinding tungku yang sudah panas dengan semburan api dari bawah. Ketika  sudah terlihat matang merata dengan warna agak coklat dan agak hitam, baru diangkat dari tungku. Roti tamis kemudian siap disuguhi dan dinikmati warga arab untuk menambah selera makan di pagi hari.

Roti tamis memiliki rasa khas, renyah dan sedikit ada aroma hangus. Untuk menemani roti tamis pasangan bumbunya di beri nama Ful. Roti tamis dan ful, bukan tidak bisa dipisahkan antara keduanya, namun lebih bijak membiarkan keduanya bebas berkolaborasi, akan menghasilkan satu kesatuan rasa yang harmonis di rongga mulut. Ful yang gurih rasanya adalah olahan dari sejenis kacang merah, kacang merah yang dihaluskan dibuat semacam bubur kental. Ful kemudian ditaburi sedikit bubuk “kamon” sejenis jinten dan garam dibubuhi juga acar tomat yang halus dengan sedikit minyak zaitun. Ful siap dicocol tamis.

Tamis sendiri dibuat dengan beberapa variasi rasa, ada yang agak manis disebut biskot, ada yang bertabur wijen, ada yang biasa agak tebal ada juga yang beraroma keju. Selain dengan ful, roti tamis juga bisa dimakan dengan keju krim dan madu, atau celup begitu saja kedalam teh manis panas. Adapun ful ketika kita pisahkan dari tamis, posisi tamis bisa kita ganti dengan “aisy” roti arab, atau roti lainnya. Tetap enak menggoyang lidah.

Roti Tamis biasanya disajikan secara hangat oleh warung yang ada, pada pagi dan sore hari. Harganya dapat dibilang murah dan terjangkau untuk semua kalangan. Dengan mengeluarkan 2 -5 riyal maka roti tamis hangat dengan bumbunya ful, dapat langsung kita santap dan menikmatinya rasanya.

Roti tamis akan lebih terasa, jika menyantapnya bersama teman disertai segelas teh manis hangat. Jadi, jika anda adalah bagian dari jamaah haji dan umroh yang berada di tanah suci, tak ada salahnya jika nantinya mencicipi makanan khas warga Arab Saudi.

Selasa, 30 April 2013

Sahabat Nabi صلى ا لله عليه وسلم

  • Abdullah bin Jahsy (wafat 3 H)
  • Abbas bin Abdul Muthalib (wafat 32 H)
  • Abdullah bin Abbas (wafat 68 H)
  • Abdullah bin Amru bin Ash (wafat 65 H)
  • Abdullah bin Khuzafah As Sahmi (wafat 28 H)
  • Abdullah bin Masud bin Gafil (wafat 32 H)
  • Abdullah bin Rawahah (wafat 8 H)
  • Abdullah bin Salam (wafat 43 H)
  • Abdullah bin Umar bin Khattab (wafat 73 H)
  • Abdullah bin Ummi Maktum (wafat 14 H)
  • Abdullah bin Zubair (wafat 73 H)
  • Abdurrahman bin Auf (wafat 32 H)
  • Abu Bakr Siddik (51 SH-13 H)
  • Abu Dardaa (wafat 32 H)
  • Abu Hurairah (wafat 59 H)
  • Abu Musa Asy’ari (wafat 44 H)
  • Abul Ash bin Rabi’ al Absyamial Qurasyi
  • Abu Sufyan bin Harists
  • Abu Thalhah An.Anshary
  • Abu Dzarr Al Gifari (wafat 32 H)
  • Adi bin Hatim (wafat 68 H)
  • Ali bin Abu Thalib (23 SH-40 H)
  • Anas bin Malik bin Nadar (wafat 93 H)
  • Bilal bin Rabah Al Habasyi (wafat 20 H)
  • Hakim bin Huzam (wafat 54 H)
  • Hamzah bin Abdul Muthalib (wafat 3 H)
  • Hasan bin Ali (wafat 50 H)
  • Husein bin Ali (Wafat ..H)
  • Huzaifah bin Yamman (wafat 36 H)
  • Jakfar bin Abu Thalib (wafat 8 H)
  • Muawwiyah bi Abu Sofyan (20 SH-60 H)
  • Muaz bin Jabal (wafat 18 H)
  • Rabi’ah bin Ka’ab
  • Said bin Amir Huzaim Al Jumahi
  • Said bin Zaid
  • Tsumamah bin ‘Utsal
  • Thufeil bin Amr Addausi
  • Umar bin Khaththab (40 SH-23 H)
  • Umair bin Sa’ad
  • Usamah bin Zaid
  • Uqbah bin ‘Amir al Juhani
  • Ustman bin Afffan (47 SH-35 H)
  • Usaid bin Hudhair
  • Zaid bin Tsabit (wafat 45 H) 
  •  
  •  
    Selain para sahabat diatas. Dibawah ini masih termasuk para sahabat Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم , dengan penjelasan biografi singkatnya.
    Abdullah bin Abu Aufa (wafat 86 H)
    Nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abu Aufa Al-Aslami, dijuluki dengan Abu Muawiah. Sahabat yang ikut dalam Perdamaian Hudaibiah dan peristiwa-peristiwa lainnya ini, berdomisili di Kota Madinah sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. wafat, setelah itu beliau pindah ke Kota Kufah. Dialah sahabat yang terakhir meninggal di sana.
    Abdullah bin Amru bin Haram (wafat 3 H/ 635 M)
    Seorang sahabat yang terpandang di kalangan peserta baiat Akabah dan perang Badar, di mana beliau ini termasuk pimpinannya. Beliau meninggal dalam perang Uhud. Diriwayatkan bahwa malaikat membayang-bayangi jenazahnya di saat kematiannya
    Abdullah bin Jakfar (wafat 80 H)
    Abdullah bin Jakfar bin Abu Thalib yang dijuluki dengan Abu Jakfar ini adalah seorang sahabat yang pertama lahir di Abessina pada masa awal Islam. Dia datang ke Kota Madinah bersama ayahnya dan banyak menghafal serta meriwayatkan hadis langsung dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau wafat di Kota Madinah.
    Abdullah bin Mughaffal (wafat 57 H.).
    Abdullah bin Mughaffal Al-Mazani, adalah seorang sahabat yang sempat ikut dalam Baiatus Syajarah (sumpah prasetia di bawah sebatang pohon) dalam peristiwa Baiat Ridwan. Beliau masuk kelompok orang-orang yang diutus Khalifah Umar bin Khattab mengajarkan ilmu-ilmu keislaman kepada kaum muslimin di Kota Basrah, kemudian beliau menetap di kota tersebut dan meninggal dunia di sana.
    Abdullah bin Rawahah (wafat 8 H)
    Sahabat asal Ansar dari suku Khajraj ini termasuk orang yang memeluk agama Islam dari sejak dini yang merupakan salah seorang pimpinan dalam baiat Akabah. Berliau ini sempat mengikuti perang Badar dan peperangan-peperangan sesudah itu, akhirnya beliau meninggal dalam perang Muktah.
    Abdullah bin Salam (wafat 43 H)
    Sahabat yang sebelumnya penganut Yahudi ini memasuki Islam segera setelah kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam hijrah ke Madinah. Beliau mengikuti perang penaklukan Baitulmakdis bersama Umar bin Khattab dan akhirnya beliau meninggal di Madinah.
    Abdullah bin Umar bin Khattab (wafat 73 H)
    Sahabat pemuka Quraisy ini memeluk Islam bersama ayahnya semasa kecil dan mengikuti hijrah bersama ayahnya ke Madinah. Beliau termasuk pemuka, ilmuan dan juru fatwa kaum muslimin. Beliau mengikuti penaklukan kota Mekah, perang Yarmuk dan penaklukan Mesir. Dia meninggal di Mekah.
    Abdullah bin Ummi Maktum (wafat 14 H)
    Abdullah bin Umar bin Syuraikh, seorang sahabat asal Quraisy ini termasuk peserta hijrah ke Madinah rombongan pertama. Beliau sampai di Madinah sebelum kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau meninggal dalam perang Qadisiah membawahi sebuah brigade.
    Abdullah bin Zaid (wafat 32 H)
    Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Zaid bin Tsalabah Al- Anshari Al-Khajraji, dijuluki dengan Abu Muhammad. Sahabat ini berdomisili di Kota Madinah, beliaulah orang yang pernah memimpikan bunyi azan dikumandangkan.
    Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari (7-63 H)
    Nama lengkapnya ialah Abdullah bin Zaid bin Ashim bin Kaab An-Naggari Al-Anshari, dijuluki Abu Muhammad. Sahabat ini berdomisili di Kota Madinah dan sempat mengikuti Perang Badar. Beliaulah yang membunuh Musailamatul Kazzab di waktu Perang Yamamah. Beliau meriwayatkan 48 buah hadis dan gugur dalam peristiwa Harrah tahun 63 H/683 M.
    Abdullah bin Zam’ah (wafat 35 H)
    Nama lengkapnya ialah Abdullah bin Zam’ah bin Aswad Al-Qurasyi Al-Asadi, seorang sahabat yang banyak meriwayatkan hadis dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau hidup dan meninggal dunia di Kota Madinah.
    Abdullah bin Zubair (wafat 73 H)
    Beliau ini adalah putra pasangan Zubair bin Awam dan Asma binti Abu Bakar. Dia ikut serta dalam berbagai penaklukan, dia ikut berjuang di barisan Aisyah dalam perang Jamal. Beliau minta bela atas penguasa Umaiah di Hijaz, beliau mengklaim dirinya sebagai khalifah sepeninggal Yazid bin Muawiah dengan membuat kota Madinah sebaga pusat pemerintahan. Kekuasaannya berkelanjutan selama sembilan tahun akhirnya ditumbangkan oleh Hajjaj As Tsaqafi dalam suatu peperangan di Mekah.
    Abdurrahman bin Abu Bakar (wafat 53 H)
    Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Abu Bakar Siddik bin Abu Quhafah Al-Qurasyi At-Tamimi, saudara kandung Saidah Aisyah, istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau sempat mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dalam Perdamaian Hudaibiah, ikut berjuang dalam Perang Yamamah serta penaklukan wilayah Syam (Suriah, Lebanon,Yordania dan Palestina) di bawah komando Panglima Khalid bin Walid.
    Abdurrahman bin Auf (wafat 32 H/652 M)
    Abdurrahman bin Auf bin Harits bin Zuhrah, seorang sahabat asal Quraisy dari suku Zuhri adalah di antara orang yang masuk Islam dari sejak dini dan termasuk sepuluh orang yang diproyeksikan masuk surga oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam serta termasuk enam orang konsultan Nabi. Beliau mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah termasuk perang Badar. Beliau meninggal di Madinah dan dimakamkan di Baqi`.
    Abdurrahman bin Azhar (wafat 63 H)
    Kemenakan Abdurrahman bin Auf, seorang sahabat yang lebih dikenal dengan julukan Abu Jubair. Beliau sempat mengikuti Perang Hunain, Dia berhasil menghafal banyak hadis langsung dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau berdomisili di Madinah dan meninggal dunia dalam Perang Harrah (63 H/683 M).
    Abdurrahman bin Samurah (wafat 50 H)
    Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Samurah bin Habib bin Abdu Syams Al-Qurasyi, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Said. Beliau masuk Islam ketika penaklukan Kota Mekah, dia sempat ikut dalam Perang Muktah, penaklukan Sijistan, Kabul, Sind serta Khurasan. Beliau meninggal dunia di Kota Basrah.
    Abu Ayub Al Anshari (wafat 52 H/672 M)
    Nama lengkapnya adalah Khalid bin Zaid bin Kulaib, seorang sahabat asal Ansar dari suku Khajraj. Beliaulah yang menjamu Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika sampai di Madinah dalam perjalanan Hijrah dari Mekah. Beliau ini sempat mengikuti baiat Akabah, perang Badar, perang Uhud, perang Khandak dan peristiwa-peristiwa lainnya yang diikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam Beliau ini meninggal dalam kepungan pasukan Bizantium.
    Abu Bakrah (wafat 52 H)
    Nama aslinya adalah Nafi bin Harits bin Kildah As-Tsaqafi, salah seorang sahabat yang berasal dari penduduk Taif. Beliau meriwayatkan sebanyak 132 hadis dan meninggal dunia di Kota Basrah.
    Abu Barzah (wafat 65 H)
    Nama aslinya adalah Nadlah bin Ubaid bin Harits Al-Aslami, seorang sahabat yang pernah tinggal di Kota Madinah dan Basrah. Beliau ikut bersama pasukan Ali bin Abu Thalib ketika memerangi penduduk Nahrawan dan Perang Azariqah bersama Mahlab bin Abu Shufrah. Beliau meriwayatkan sebanyak 46 hadis.
    Abu Basyir Al-Anshari (wafat 63 H)
    Nama lengkapnya ialah Abu Basyir Al-Anshari Al-Haritsi, seorang perawi yang hadisnya dalam masalah jihad banyak diriwayatkan oleh Ibad bin Tamim Al-Anshari. Beliaulah yang banyak menderita luka parah dalam Perang Harrah kemudian meninggal dunia akibatnya.
    Abu Burdah Al-Anshari (wafat 41H)
    Nama aslinya adalah Hani bin Niar bin Amru Al-Balwa, paman Barraa bin Azib. Beliau ikut dalam Perang Badar. Hadisnya banyak diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah dan Abdurrahman bin Jabir dalam kitab “memerangi orang-orang murtad”. Beliau meninggal dunia di awal Kekhalifahan Muawiah.
    Abu Dujanah Al Anshari (wafat 11 H)
    Beliau ini adalah seorang sahabat yang sempat mengikuti perang Badar dan meninggal dunia dalam perang Yamamah. Beliau ini ikut serta melawan Musailamah.
    Abu Juhaifah (wafat 74 H)
    Nama aslinya adalah Wahab bin Abdullah bin Muslim bin Janadah As-Sawai, seorang sahabat yang di waktu Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. mangkat masih dalam keadaan bayi. Beliau bertempat tinggal di Kota Kufah dan pernah menjadi bendahara baitul mal pada zaman Ali bin Abu Thalib. Beliau biasa dipanggil dengan panggilan “Wahab yang baik”. Dialah sahabat yang terakhir meninggal di Kota Kufah.
    Abu Khuzaifah bin Utbah (wafat 11 H)
    Nama lengkapnya adalah Abu Khuzaifah bin Utbah bin Rabiah bin Abdu Syams bin Abdul Manaf. Beliau ini adalah sahabat asal Quraisy termasuk orang yang masuk Islam dari sejak dini. Beliau ini sempat mengikuti dua kali hijrah, ke Abessinia dan ke Madinah dan sempat melaksanakan salat ke dua arah kiblat, ke Baitulmakdis dan Kakbah. Beliau ini sempat mengikuti perang Badar dan meninggal dalam perang Yamamah.
    Abu Masud Al-Anshari (wafat 40 H)
    Nama lengkapnya adalah Uqbah bin Amru bin Tsaklabah Al- Anshari Al-Badri yang dijuluki dengan Abu Masud. Sahabat yang ikut dalam Baiat Akabah, Perang Uhud dan peristiwa-peristiwa lainnya ini adalah salah seorang pengikut Ali, ketika singgah di Kota Kufah diangkat menjadi penggantinya pada saat Ali dan pasukannya bergerak keShiffin. Beliau meriwayatkan lebih dari 100 hadits.
    Abu Musa Asy’ari (wafat 44 H)
    Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Qais. Beliau sempat ikut hijrah ke Abessina, kemudian datang ke Madinah setelah perang Khaibar. Khalifah Usman bin Affan mengangkatnya sebagai penguasa di Koufah. Beliau ini termasuk arbitrator dalam peristiwa arbitrasi Shiffin.
    Abu Said Al Khudri (wafat 74 H)
    Nama lengkapnya adalah Said bin Malik bin Sannan. Sahabat periwayat hadis dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ini berasal dari kelompok Ansar, suku Khajraj. Beliau adalah pakar hadis yang terkemuka di kalangaan sahabat. Beliau sempat mengikuti dua belas kali peperangan. Jabatannya yang terakhir adalah mufti Madinah, beliau ini wafat di Madinah.
    Abu Salamah Al Makhzumi (wafat 4 H.)
    Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abdul Asad. Saudara Nabi sesusuan ini termasuk orang yang pertama-pertama masuk Islam. Beliau sempat ikut hijrah ke Abessina dan Madinah dan sempat mengikuti perang Badar. Beliau meninggal di Madinah dan termasuk orang yang pertama diberikan daftar amalnya dengan tangan kanannya kelak.
    Abu Sofyan bin Harb (wafat 31 H/652 M)
    Nama lengkapnya adalah Sakhar bin Harb bin Umaiah. Beliau ini termasuk orang kaya Quraisy, pada mulanya termasuk musuh Islam nomor satu, di mana beliau sempat memimpin pasukan kaum Musyrikin dalam perang Uhud dan Khandak. Beliau masuk Islam pada waktu penaklukan kota Mekah. Dia adalah ayah dari Muawiah, pendiri Daulat Umaiah.
    Abu Syuraih Adawi (wafat 68 H)
    Nama aslinya adalah Khuwailid bin Amru bin Shakhr Al-Khuzai Al-Kaabi, seorang sahabat yang memeluk Islam di hari penaklukan Kota Mekah saat mana dia membawa panji-panji Bani Kaab. Beliau meninggal di Ailah.
    Abu Ubaidah bin Jarah (wafat 18 H/639 M)
    Nama lengkapnya adalah Amir bin Abdullah. Sahabat asal Quraisy ini termasuk sepuluh sahabat yang diproyeksikan oleh Nabi masuk surga. Beliau ini dijuluki dengan pemegang amanat kaum Muslimin yang sempat mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dia termasuk komando dalam penaklukan Syam (Suriah, Libanon, Yordan dan Palestina sekarang). Ayahnya termasuk pasukan musyrikin yang berhasil ditumbangkan dan dibunuhnya. Beliau meninggal dunia akibat penyakit pes yang meraja lela.
    Abu Umamah (Wafat 1 H)
    Nama lengkapnya adalah Asad bin Zararah, seorang sahabat asal Ansar yang telah lama masuk Islam, di mana beliau sempat ikut dalam baiat Akabah I dan II. Beliau adalah kepala suku, dialah yang pertama mengucapkan baiat pada malam baiat Akabah dan beliau pulalah orang pertama membawa Islam ke Madinah
    Abu Usaid (wafat 60 H)
    Nama sebenarnya ialah Malik bin Rabiah bin Baden As-Saidi, seorang sahabat yang ikut dalam Perang Badar bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliaulah sahabat prajurit Badar yang terakhir meninggal. Di akhir hayatnya, beliau mengalami kebutaan dan meninggal dunia di Kota Madinah.
    Abu Waqid Al-Laitsi (wafat 68 H.).
    Nama aslinya adalah Auf bin Harits Al-Laitsi, dijuluki Abu Waqid. Beliau adalah sahabat yang pernah ikut dalam perang Badar. Dia sempat singgah di Kota Madinah dan meninggal dunia di Kota Meru pada zaman Khalifah Muawiah.
    Abu Zar Al Gifari (wafat 32 H)
    Beliau ini adalah seorang sahabat yang masuk Islam dari sejak dini. Semasa Jahiliah beliau ini telah melarang minum khamar dan beliau tidak pernah ikut menyembah berhala oleh sebab itu beliau terkenal orang takwa. Dia selalu mengajak fakir miskin agar integrasi dengan orang kaya. Beliau ini mengikuti penaklukan Baitulmakdis bersama khalifah Umar bin Khatab. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda tentang beliau “semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Abu Zar, yang hidup menyendiri, mati menyendiri dan akan dibangkitkan sendiri pula”
    Ahnaf bin Qais (wafat 67 H)
    Nama lengkapnya adalah Ahnaf bin Qais bin Hashin Mari El Munqari At Tamimi. Pimpinan Bani Tamim ini termasuk kelompok cerdik pandai dan orator. Beliau ikut dalam perang melawan Khurasan di bawah komando Abu Musa Asy`ari. Dalam perang Jamal beliau ini sempat keluar barisan karena menghindari terjadinya fitnah, namun dalam perang Shiffin beliau termasuk dalam barisan Ali bin Abi Thalib. Ketikapemilihan Abu Musa Asy`ari menjadi arbitrator, beliau tidak sependapat dengan Ali bin Abi Thalib, namun setelah Muawiah menjadi khalifah beliau ini menolak permintaan khalifah untuk ditunjuk sebagai pejabat.
    Akra’ bin Habis (wafat 31 H/651 M)
    Nama lengkapnya adalah Akra` bin Habis bin Iqal Ad Darimi. Beliau termasuk pemuka masyarakat Arab di zaman jahiliah. Ketika delegasi bani Darim datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam beliau ikut di dalamnya, di saat itulah dia mengumumkan Islamnya bersama anggota delegasi. Dia mengikuti Khalid bin Walid dalam banyak peperangan di Yamamah di saat konfrontasi melawan kaum yang murtad. Beliau juga sempat mengikuti perang panaklukan Irak, di saat itulah beliau mendapat berbagai cobaan (luka parah). Beliau wafat sebagai syahid dalam perang Khauzjan.
    Alaa bin Hadhrami (wafat 21 H)
    Nama lengkapnya adalah Alaa bin Abdullah bin Ammar Al-Hadrami, seorang sahabat yang lahir dan besar di Kota Mekah. Beliau diangkat menjadi gubernur Bahrain oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. pada tahun 8 H dan giat menumpas kaum murtad yang ada di sana. Konon beliaulah pemimpin armada Islam pertama dalam rangka ekspansi wilayah kekuasaan Islam.
    Amar bin Ma’d Yakrib (wafat 21 H)
    Beliau masuk Islam pada tahun kesembilan hijrah. Sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dia sempat murtad dan bertaubat kembali menjadi Muslim yang baik. Beliau sempat mengikuti perang Yarmuk, dia menderita luka parah di mana sebelah matanya tercongkel. Dalam perang Qadisiah dia juga menderita luka parah dan akhirnya meninggal dalam perang Nahawand.
    Amir bin Fahirah At Tamimi
    Sahabat yang berasal dari suku Azdi ini termasuk orang yang memeluk Islam dari sejak dini. Beliau adalah seorang yang beragama yang baik, dalam buku-buku sejarah namanya banyak disebut sebagai pahlawan yang gigih. Beliau mati syahid dalam perang Bi`ri Maunah.
    Amir bin Rabiah (wafat 35 H)
    Amir bin Rabiah termasuk orang yang memeluk Islam dari sejak dini dan berkesempatan mengikuti emigrasi ke Abessinia dan hijrah ke Madinah. Beliau sempat mengikuti perang Badar dan berbagai perang berikutnya. Khalifah Usman bin Affan mengangkatnya sebagai pemerintah di Madinah sewaktu khalifah menunaikan ibadah haji. Beliau meninggal beberapa hari setelah Usman meninggal dunia.
    Ammar bin Yasir (wafat 37 H)
    Sahabat yang memeluk Islam dari sejak dini ini masuk Islam bersama ayah dan ibunya (Yasir dan Sumaiyah) yang akibatnya mereka sama-sama menderita berbagai cobaan dari suku mereka yaitu Mahzum. Ayahnya sempat meninggal dalam cobaan tersebut, sedangkan ibunya ditikam oleh Abu Jahal sehingga menemui ajalnya. Beliau pergi emigran ke Abessinia, sekembalinya dari Abessinia dia ikut hijrah ke Madinah. Dalam perang Badar dan Khandak beliau ini menderita luka parah. Beliau ikut perang Shiffin di belakang Ali bin Abu Thalib dan meninggal dalam perang tersebut.
    Amru bin Ash (wafat 43 H).
    Amru bin Ash bin Wail bin Hasyim bin Said bin Saham ini adalah pimpinan Arab terkenal yang menaklukkan Mesir dan membangun kota Fustat (Cairo sekarang). Beliau sempat mengikuti arbitrasi seusai perang Shiffin di mana Muawiah menang berkat kecerdikannya. Beliau meninggal di Cairo.
    Amru bin Jammuh (wafat 3 H)
    Sahabat asal Ansar ini tergolong bangShallallahu ‘alaihi wassalaman kaum Ansar yang oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam mengangkatnya menjadi pemimpin Bani Salamah. Beliau meninggal dalam perang Uhud.
    Amru bin Umaiah (wafat 55 H)
    Nama lengkapnya adalah Amru bin Umaiah bin Khuwailid bin Abdullah Ad-Dlamiri, seorang sahabat yang sangat pemberani. Ketika Perang Badar dan Uhud, beliau masih berada dalam barisan kaum musyrikin. Setelah dia memeluk Islam, dia ikut partisipasi dalam Perang Bir Maunah. Beliau meriwayatkan 20 hadis dan meninggal di Kota Madinah pada zaman Muawiah bin Abu Sofyan.
    Anas bin Malik bin Nadar (wafat 93 H)
    Sahabat asal Ansar, suku Khajraj ini adalah pembantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam yang sempat mengikuti berbagai penaklukan. Beliau termasuk rawi yang banyak meriwayatkan hadis. Dia berdomisili dan meninggal di kota Basrah.
    Asid bin Khudair (wafat 20 H)
    Sahabat yang satria ini berasal dari kelompok Ansar, kepala suku Aus. Beliau termasuk orang-orang yang masuk Islam dari sejak dini, di mana beliau termasuk tokoh penting dalam baiat Akabah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mempersaudarakannya dengan Zaid bin Haritsah. Beliau meninggal di zaman pemerintahan Umar bin Khattab.
    Ayad bin Ganim (wafat 20 H)
    Nama lengkapnya adalah Ayad bin Ganim bin Zuhair Al Fihri Al Qurasyi. Beliau termasuk emigran pertama-tama, sempat mengikuti perang Badar dan perang-perang yang sesudah itu. Beliau termasuk komando penakluk yang berani. Sewaktu singgah di Syam (Suriah dan sekitarnya) beliau berhasil menaklukkannya berikut kawasan semenanjung Arab lainnya. Beliau meninggal di negeri Syam.
    Barra` bin Azib (wafat 71 H)
    Sahabat asal suku Khajraj ini sempat mengikuti penaklukan Persia, perang Jamal dan Shiffin di barisan Ali bin Abi Thalib dan pembantrasan kaum sparatis (Khawarij). Beliau berdomisili dan meninggal dunia di kota Koufah.
    Buraidah (wafat 63 H)
    Nama lengkapnya adalah Buraidah bin Husaib bin Abdullah bin Harits Al-Aslami Al-Madani, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Sahal.  Beliau termasuk sahabat yang pernah tinggal di Kota Madinah kemudian pindah ke Kota Basrah dan ikut dalam perang di kawasan Khurasan. Beliau meninggal dunia pada tahun 63 Hdi Meru.
    Dahiah Al Kalabi (wafat 45 H)
    Sahabat ini menjadi tumpuan perumpamaan karena kegantengannya, sampai-sampai malaikat Jibril as pernah turun membawa wahyu kepada Rasulullah dengan gambaran fostur tubuhnya. Perang yang pertama diikutinya adalah perang Khandak, konon kabarnya beliau juga mengikuti perang Uhud, namun tidak sempat mengikuti perang Badar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah mengutusnya menjadi delegasi kepada Kaisar Hiraklius di Roma. Beliau ini hidup sampai masa pemerintahan Muawiah.
    Fadel bin Abbas (wafat 13 H)
    Fadel bin Abdul Muthalib bin Hasyim Al-Qurasyi yang dijuluki dengan Abu Muhammad ini adalah anak tertua dari Abbas bin Abdul Mutalib, paman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Sepeninggal Rasulullah beliau ikut dalam pasukan yang diutus ke Syam, beliau gugur sebagai syahid dalam Perang Ajnadin.
    Habbab bin Munzir bin Jamuh (wafat 20 H)
    Sahabat pemberani ini adalah tokoh yang diminta pertimbangannya oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika perang Badar yang mengemukakan pendapatnya agar pasukan diposkan di tempat-tempat sumber air dalam melawan musuh. Semasa jahiliah juga beliau ini termasuk konsultan yang diperhitungkan. Beliau sempat mengikuti perang Badar, Uhud dan semua perang yang diikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau ini meninggal di masa pemerintahan Umar bin Khattab.
    Haris bin Kildah (wafat 50 H)
    Sahabat asal Taif dari suku Tsaqafi ini adalah dokter dan pilosof. Arab yang terkemuka di masanya. Beliau lahir di masa jahiliah dan hidup semasa dengan Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Beliau pergi belajar ilmu kedokteran ke Persia, dia mempunyai kumpulan karya tulis seputar kedokteran antara lain buku polemik kedokteran antara beliau dengan Kisra. Beliau juga seorang puitis. Dia meninggal semasa pemerintahan Muawiah.
    Hisyam bin Ash (wafat 13 H)
    Hisyam bin Ash bin Wail bin Hsyim As Sahmi ini dari sejak dini telah memeluk Islam di Mekah. Beliau sempat ikut emigran ke Abessinia tetapi dia kembali ke Mekah untuk menyusul Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam yang dia dengar berhijrah ke Madinah, namun malang dia dikurung oleh orang tua dan keluarganya di Mekah. Beliau baru dapat keluar dari Mekah ke Madinah setelah perang Khandak. Beliau dapat mengikuti semua peperangan yang terjadi setelah Khandak, beliau meninggal dalam perang Ajnadin.
    Huzaifah bin Yamman (wafat 36 H)
    Sahabat tokoh penaklukan ini banyak memegang rahasia-rahasia Nabi. Khalifah Umar bin Khattab ra. mengangkatnya menjadi pemerinah di Madain. Pada tahun 642 M, dia berhasil mengalahkan pasukan Persia dalam perang Nahawand, kemudian dia mengikuti perang penaklukan Jazirah Arab dan akhirnya meninggal di kota Madain.
    Ikrimah bin Abu Jahal (wafat 13 H)
    Sahabat asal Quraisy dari suku Mahzumi ini adalah anak musuh Islam nomor satu. Beliau melarikan diri ke Yaman setelah penaklukan kota Mekah tetapi istrinya yang bernama Umu Hakim menyuruhnya kembali setelah mendapat persetujuan keamanan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Sesampainya di Mekah beliau masuk Islam dan menjadi pemeluk Islam yang baik. Beliau ini sempat mengikuti perang penumpasan kaum murtad dan meninggal dalam perang Yarmuk.
    Imran bin Husain (wafat 52 H)
    Imran bin Husain bin Ubaid, adalah sahabat yang masuk Islam pada tahun terjadinya Perang Khaibar (7 H). Pada perang penaklukan Kota Mekah, beliau memegang bendera suku Khuzaah. Beliau wafat di Kota Basrah.
    Itban bin Malik (wafat 50 H)
    Nama lengkapnya ialah Itban bin Malik bin Amru bin Aglan Al-Anshari As-Salimi, salah seorang sahabat yang turut dalam Perang Badar. Beliaulah yang dipersaudarakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. dengan Umar bin Khattab. Beliau meriwayatkan 10 hadis dan wafat pada masa Khalifah Muawiah bin Abu Sofyan.
    Jabir bin Abdullah Al-Anshari (wafat 78 H)
    Nama lengkapnya adalah Jabir bin Abdullah bin Amru bin Haram Al-Anshari As-Salami, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Abdullah. Pada akhir hayatnya beliau mengalami kebutaan dan sempat meriwayatkan beberapa hadis dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. dan Abu Said. Dia berdomisili di Kota Madinah dan meninggal dunia di sana.
    Jabir bin Samurah (wafat 74 H)
    Nama lengkapnya ialah Jabir bin Samurah bin Janadah As-Sawai Al-Madani, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Abdullah. Ibunya bernama Khalidah binti Abu Waqqas, saudara kandung Saad dan Utbah. Beliau wafat pada masa khilafah Abdul Malik bin Marwan.
    Jakfar bin Abu Thalib  (wafat 8 H)
    Jakfar bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim ini masuk Islam dari sejak dini dan sempat mengikuti hijrah ke Abessinia, malah sempat mempublikasikan Islam di daerah itu. Dalam perang Muktah beliau diserahi menjadi pemegang bendera Islam, setelah tangan kanannya terpotong dia memegang bendera dengan tangan kiri, namun tangan kirinya juga terpotong lagi, sehingga dia memegang bendera itu dengan dadanya. Berbagai cobaan ditahankannya dalam mengemban tugas ini, akhirnya beliau mati syahid di mana dalam tubuhnya terdapat sekitar 90 goretan dan tembakan. Dalam suatu hadits diriwayatkan, bahwa kelak di Surga Allah Subhanahu wa ta’ala akan menggantikan kedua tangannya dengan sepasang sayap. Oleh sebab itulah, maka beliau dijuluki dengan nama Jakfar Penerbang atau Jakfar yang punya sepasang sayap.
    Jubair bin Mut`im bin Adi (wafat 57 H)
    Sahabat asal Quraisy ini termasuk pemuka dan pakar genetis Quraisy. Beliau masuk Islam antara perang Hudaibiah dan penaklukan kota Mekah. Dia meninggal di masa pemerintahan Muawiah bin Abi Sofyan.
    Jundub Al-Alaqi (wafat 64 H)
    Nama lengkapnya adalah Jundub bin Abdullah bin Abu Sofyan Al-Bajli Al-Alaqi, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Abdullah. Pernah berdomisili di Kota Kufah kemudian pindah ke Basrah. Beliau meriwayatkan hadis dari perawi-perawi yang ada di kedua kota itu.
    Kaab bin Malik (wafat sekitar 50 H)
    Sahabat ini adalah seorang puitis yang banyak membantah cemoohan yang dilontarkan kepada Nabi. Setelah memeluk Islam dia mengikuti baiat Akabah dan berkesempatan mengikuti semua peperangan kecuali perang Badar dan Tabuk. Beliau adalah termasuk sasaran ayat Terhadap tiga orang yang penerimaan taubatnya ditangguhkan sampai mereka merasa dunia ini sempit dan jiwa merekapun terasa sesak akibat ulah mereka sendiri dan mereka menduga bahwa tidak ada jalan untuk selamat kecuali mengikuti petunjuk Allah, pada saat itulah Allah baru menerima taubat mereka agar taubat mereka itu benar-benar. Sesungguhnya Allah maha penerima taubat]. (At Taubah ayat 118).
    Kaab bin Ujrah (wafat 51 H)
    Namanya Kaab bin Ujrah Al-Anshari, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Muhammad. Beliau mendengar hadis dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. dan hadisnya tentang haji dan umrah banyak diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Abu Laila serta Abdullah bin Mughaffal. Dia wafat di Kota Madinah.
    Kaab bin Zuhair (wafat 26 H)
    Putra puitis Zuhair bin Abi Salma ini adalah seorang puitis yang hidup dalam dua zaman (jahiliah dan Islam). Beliau sempat mencaci Islam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam serta kaum wanita Islam sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam menghalalkan darahnya, namun dia cepat-cepat minta maaf kepada Rasulullah dan menyampaikan kasidah penyesalannya di hadapan Nabi. Nabi memaafkannya dan memberikan hadiah baju kepada beliau.
    Khabbab bin Art (wafat 37 H)
    Sahabat yang telah masuk Islam dari sejak dini ini berkesempatan mengikuti semua peperangan yang diikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dalam mempertahankan agama yang dianutnya ini, beliau menerima banyak cobaan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mempersaudarakan beliau dengan Jubair bin Atiq. Beliau meninggal di kota Koufah.
    Khabib bin Adi (wafat 4 H)
    Sahabat asal Ansar, suku Aus ini berkesempatan mengikuti perang Badar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mendelegasikan beliau ke suku Bani Adal dan Bani Qarah dengan suatu missi untuk mengajari mereka ajaran-ajaran agama Islam, namun mereka menipu Nabi, beliau ditangkap dan dijual penduduk daerah tersebut kepada suku Bani Harits bin Amir bin Naufal. Oleh karena di waktu perang Badar Khabib berhasil membunuh kakek mereka, maka merekapun membunuhnya.
    Khalid bin Walid (wafat 21 H)
    Sahabat asal suku Makhzumi ini adalah bangShallallahu ‘alaihi wassalaman Arab yang dipercayakan memimpin pasukan Islam dalam penaklukan Persia dan Syam (Suriah dan sekitarnya). Beliau berhasil mengalahkan pasukan Romawi dalam perang Ajnadin dan Yarmuk, namun kemudian beliau meninggal di kota Homs.
    Khuzaimah bin Tsabit Al Anshari (wafat 37 H)
    Khuzaimah bin Tsabit bin Fakah bin Saidah al Anshari ini adalah termasuk orang yang masuk Islam dari sejak dini yang berkesempatan mengikuti semua peperangan yang diikuti Rasulullah sejak perang Badar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menganngap kesaksiannya setaraf dengan kesaksian dua orang lelaki sebagai prioritas buat beliau. Beliau adalah komando pasukan dalam perang Shiffin dan meninggal dalam
    perang itu.
    Ma`qil bin Yasar
    Nama lengkapnya adalah Ma`qil bin Yasar bin Abdullah Al- Mazni, seorang perawi hadis yang dijuluki dengan Abu Ali. Beliau berdomisili di Kota Basrah, wafat pada masa Khalifah Muawiah ketika Abdullah bin Ziyad menjabat gubernur di sana. Imam Hasan Basri banyak meriwayatkan hadis beliau tentang nikah dan tafsir surat Al-Baqarah.
    Malik bin Huwairits (wafat 74 H)
    Malik bin Huwairits Al-Laitsi ini adalah seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Sulaiman. Dia banyak mendengar hadis langsung dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. dan hadisnya tentang salat diriwayatkan oleh Abu Qilabah. Beliau berdomisili di Kota Basrah dan meninggal dunia di sana.
    Miqdad bin Aswad al Kindi (wafat 33 H)
    Nama lengkapnya adalah Miqdad bin Umar bin Tsaklabah bin Malik. Beliau ini termasuk tujuh orang yang masuk Islam dari sejak dini dan satria pertama yang terjun ke medan perang dengan mengendarai kuda dalam Islam. Beliau ini mempersunting Daba`ah binti Zubair bin Abdul Muthalib, ponakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau termasuk orang yang mengikuti dua kali hijrah, ke Abessina dan ke Madinah dan sempat mengikuti perang Badar dan semua perang yang sesudah itu. Beliau meninggal se waktu pemerintahan Usman bin Affan.
    Miswar bin Makhramah (wafat 64 H)
    Nama lengkapnya ialah Miswar bin Makhramah bin Naufal bin Ahyab Al-Qurasyi Az-Zuhri, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Abdurrahman. Beliau sempat menyaksikan hidupnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika dia masih kanak-kanak dan sempat mendengar beberapa hadis langsung dari Nabi. Dia meriwayatkan hadis dari khulafaurrasyidin yang empat dan tokoh perawi sahabat yang lainnya.
    Mu`aiqib bin Abu Fatimah (wafat 40 H)
    Mu`aiqib bin Abu Fatimah Ad-Dusi ini adalah seorang sahabat yang hadisnya diriwayatkan oleh Abu Salamah bin Abdurrahman. Beliau berdomisili di Kota Madinah.
    Muawiah bi Abu Sofyan (20 SH-60 H)
    Muawiah bi Abu Sofyan bin Harb bin Umaiah Al Qurasyi Al Umawi adalah pendiri Daulat Umaiah di Suriah. Beliau lahir di Mekah dan sempat memusuhi Islam dan akhirnya memeluk Islam ketika penaklukan kota Mekah (8 H). Beliau sempat belajar tulis baca dan matematika, sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengangkatnya menjadi juru tulisnya. Beliau bertugas di Suriah di masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Usmanbin Affan. Beliau menentanag Ali dan berkonfrontasi dengan Ali dalam perang Shiffin (37 H/657 M) yang berakhir dengan sebuah arbitrase. Beliau dinobatkan menjadi khalifah (40-60 H/661-680 M) di mana ibukota pemerintahan dia pindahkan ke Damaskus. Beliau termasuk tokoh penakluk ternama dalam sejarah Islam, di mana penaklukannya sampai ke daerah di Lautan Atlantik.
    Muaz bin Jabal (wafat 18 H/ 639 M)
    Sahabat asal Ansar dari suku Khajraj ini sempat mengikuti baiat Akabah dan semua peperangan yang diikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah menugaskan beliau menjadi hakim di Yaman. Beliau termasuk kelompok enam yang mempunyai kodifikasi sekaligus hafiz Al Quran di zaman Nabi. Beliau sempat mengikuti perang Yarmuk dan meninggal akibat penyakit pes yang melanda di kala itu.
    Mugirah bin Syukbah (wafat 50 H)
    Sahabat asal suku Tsaqafi ini adalah termasuk cendekia Arab. Beliau meriwayatkan banyak hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan sempat mengikuti baiat Ridwan, perang Yamamah, penaklukan negeri Syam (Suriah dan sekitarnya) dan penaklukan Irak. Sewaktu pemerintahan Umar bin Khattab ra. beliau ini diserahi memerintah kota Basrah dan Koufah. Setelah Usman naik tahta kekhalifahan, beliau diberhentikan, namun setelah Muawiah naik tahta beliau kebali diangkat sebagai pemerintah kota Koufah yang akhirnya beliau meninggal di tempat terakhir ini.
    Muhammad bin Maslamah (wafat 43 H)
    Sahabat asal Ansar dari suku Aus ini termasuk yang mempunyai keutamaan. Dia termasuk orang yang bernama Muhammad di zaman Jahiliah. Beliau ikut membunuh Kaab bin Asyraf yang menghasut suku Quraisy untuk memerangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau ini sempat mengikuti perang penaklukan Mesir dan Syam. Beliau tidak mengikuti perang Jamal dan Shiffin karena menghindari terjadinya fitnah. Beliau meninggal di Madinah.
    Mujasyi` bin Masud (wafat 36 H)
    Nama lengkapnya adalah Mujasyi` bin Masud bin Tsalabah As-Salami, seorang sahabat yang terkenal berani. Dia sempat ikut dalam perang menaklukkan Kota Kabul dan menanda tangani perjanjian damai dengan rajanya, kemudian meneruskan peperangan sampai ke Makran dan daerah pedalaman. Ketika Perang Jamal terjadi, beliau saat itu menjabat kepala suku Bani Salim, dia berpihak kepada Aisyah, tetapi keburu terbunuh sebelum perang tersebut terjadi dan dikuburkan di Kota Basrah.
    Musayab bin Hazen
    Nama lengkapnya adalah Musayab bin Hazen bin Abu Wahab bin Amru Al-Makhzumi Al-Qurasyi, seorang sahabat yang ikut dalam peristiwa Baiat Ridwan bersama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau adalah ayah dari Said bin Musayab, seorang ahli fikih.
    Mushab bin Umair (wafat 3 H)
    Beliau termasuk sahabat yang mempunyai keistimewaan. Dia memeluk Islam tetapi merahasiakan keislamannya terhadap keluarganya. Setelah keluarganya mengetahui keislamannya, mereka mengurungnya kemudian melepaskannya kembali. Setelah itu dia ikut berijrah ke Abessinia dan kembali ke Mekah seusai baiat Akabah I. Beliau menyibukkan diri mengajari kaum muslimin Al Qur`an dan mengimami salat mereka. Beliau sempat mengikuti perang Badar dan Uhud membawahi sebuah brigade. Beliau mati syahid dalam perang Uhud.
    Naim bin Masud (wafat 30 H)
    Sahabat asal suku Bani Asyjak ini memeluk Islam pada malam perang Khandak Beliau berhasil memecah antara pasukan Bani Quraizah dengan Bani Gathfan dalam perang Khandak tersebut. Beliau berdomisili dan meninggal di Madinah.
    Nukman bin Basyir (wafat 65 H)
    Sahabat yang sastrawan ini pernah memerintah di Koufah sewaktu pemerintahan Muawiah, di Homs sewaktu pemerintahan Yazid. Karena beliau ikut membaiat Abdullah bin Zubair, beliau dibunuh oleh lawan politiknya. Beliau ini mempunyai kumpulan puisi.
    Nukman bin Makran (wafat 21 H)
    Nukman bin Makran bin Umar bin Aiz ini adalah sahabat asal suku Mazani yang menjadi komando dalam perang penaklukan Persia. Beliau berhasil menduduki wilayah Qarmisin, namun terbunuh dalam perang Nahawand.
    Qais bin Saad (wafat 60 H)
    Nama lengkapnya adalah Qais bin Saad bin Ubadah bin Dulaim Al-Anshari Al-Khajraji, seorang sahabat yang menjabat kepala polisi pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Oleh Khalifah Ali bin Abu Thalib beliau diangkat menjadi gubernur Mesir tahun 36 H. Beliau wafat di Kota Madinah.
    Qaka` bin Amar At Tamimi (wafat 40 H)
    Sahabat ini adalah seorang patriot Arab di zaman jahiliah dan Islam, dia sempat mengikuti perang Yarmuk. Dalam perang Qadisiah dia menderita luka parah. Dia ikut berjuang dalam perang Jamal di belakang Ali bin Abi Thalib. Abu Bakar pernah bicara tentang dia “ Teriakannya dalam suatu pertempuran lebih bermanfaat dari kehadiran seribu serdadu”. Beliau berdomisili dan meninggal dunia di Koufah.
    Qatadah bin Nukman Al Anshari (wafat 23 H)
    Beliau ini termasuk juru tembak terkenal, dia mengikuti semua peperangan yang diikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dalam perang Uhud sebelah matanya cedera sampai jatuh keluar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam memasukkannya kembali ke tempatnya, sampai akhir hayatnya mata tersebut terus sehat. Beliau meninggal di Madinah.
    Rafi bin Khudaij (wafat 73 H)
    Nama lengkapnya ialah Rafi bin Khudaij bin Rafi Al-Ausi Al-Anshari, seorang sahabat yang meriwayatkan hadis dari kedua pamannya, Zuhair dan yang satu lagi tidak diketahui namanya. Beliau berdomisili di Kota Madinah dan meninggal dunia di sana.
    Saad bin abi Waqqas (wafat 55 H)
    Sahabat asal Quraisy dari suku Zuhri ini termasuk sepuluh orang yang diproyeksikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam masuk surga. Beliau ini memimpin pasukan dalam penaklukan Persia dan berhasil memukul pasukan panglima Rustum dalam perang Qadisiah. Beliau inilha yang membangun kota Koufah.
    Saad bin Muaz (wafat 5 H)
    Saad bin Muaz bin Nukman asal Madinah, suku Aus ini adalah seorang sahabat yang mempunyai jiwa patriot. Beliau adalah bangShallallahu ‘alaihi wassalaman suku Aus yang masuk Islam antara baiat Akabah I dan baiat Akabah II. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah mengaplikasikan pendapatnya sekitar pembangkangan dan pembatalan perjanjian yang ditanda tangani Nabi dengan bani Quraizah yaitu membunuh kaum lelaki dan memperbudak kaum wanita dan anak-anak mereka. Beliau mati syahid dalam perang Khandak
    Saad bin Ubadah (wafat 14 H)
    Sahabat asal Ansar, suku Khajraj ini termasuk pangeran terpandang di masa jahiliah dan Islam. Beliau sempat mengikuti baiat Akabah, perang Uhud, perang Khandak. Beliau ini mempunyai ambisi menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, sehingga dia tidak ikut membaiat Abu Bakar Siddik dan Umar bin Khattab. Beliau menyingkir ke daerah Khauran dan meninggal di daerah tersebut.
    Saddad bin Aus (wafat 58 H)
    Saddad bin Aus bin Tsabit Al Khajraji yang dijuluki dengan Abu Abdurrahman ini sempat mengikuti prang Badar. Beliau ini mempunyai dua keistimewaan, masing-masing bila bicara, jelas sekali dan bila marah dapat dipendam. Beliau meninggal di Palestina dan dimakamkan di Baitulmakdis di masa pemerintahan Muawiah.
    Sahal bin Hunaif (wafat 38 H)
    Nama lengkapnya adalah Sahal bin Hunaif bin Wahib Al-Ausi Al-Anshari, seorang sahabat yang ikut serta dalam hampir seluruh peperangan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. juga termasuk yang bertahan pada posisinya saat kekalahan kaum muslimin di Perang Uhud. Beliau diangkat oleh Ali bin Abu Thalib menggantikan kedudukannya di Madinah ketika pasukan akan bergerak ke Kota Basrah, setelah itu
    menjabat sebagai gubernur Persia.
    Sahal bin Saad Saidi (wafat 91 H)
    Nama lengkapnya adalah Sahal bin Saad bin Malik Al-Anshari As-Saidi, seorang sahabat yang sebelumnya bernama Hazen kemudian diganti oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. dengan Sahal. Beliaulah sahabat yang terakhir meninggal dunia di Kota Madinah dalam usia 100 tahun.
    Saib bin Yazid (wafat 91 H)
    Nama lengkapnya adalah Saib bin Yazid bin Said bin Tsumamah bin Aswad Al-Kindi, seorang sahabat yang dalam usia 7 tahun, dibawa kedua orang tuanya melaksanakan haji wada bersama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau wafat di Kota Madinah.
    Said bin Ash (wafat 59 H)
    Nama lengkapnya adalah Said bin Ash bin Said bin Ash bin Umaiah bin Abdu Syams keturunan Umawi ini adalah seorang sahabat yang mempunyai sifat dermawan dan berkelakuan baik. Pada tahun 30 H khalifah Usman bin Affan mengangkatnya sebagai penguasa di Koufah. Beliau ini termasuk pembantu khalifah dalam program pengkodifikasian Al Qur`an. Beliau meninggal di Madinah.
    Said bin Zaid (wafat 51 H)
    Nama lengkapnya adalah Said bin Zaid bin Amru bin Nufail Al Adawi ini adalah seorang sahabat asal Quraisy yang berkesempatan mengikuti semua peperangan yang disertai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam kecuali perang Badar. Beliau termasuk sepuluh orang yang diproyeksikan masuk surga oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau ikut dalam penaklukan negeri Syam (Suriah dan sekitarnya), kemudian meninggal di Madinah.
    Salim, Maula Abu Huzaifah (wafat 11 H)
    Nama lengkapnya adalah Salim bin Ubaid bin Rabiah. ia termasuk orang yang masuk Islam dari sejak dini dan termasuk empat orang guru Al Qur`an yang mendapat rekomendasi dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau diserahi pemegang bendera Islam dalam perang penumpasan kaum murtad di saat mana kedua
    tangan beliau terputus kemudian beliau mati syahid.
    Salmah bin Akwa` (wafat 47 H)
    Sahabat ini termasuk orang yang membaiat Nabi dalam baiat Ridwan. Beliau mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dalam tuju kali peperangan. Dia mempunyai jiwa patriot, juru tembak dan tangkas larinya melebihi keccepatan kuda. Beliau ini meninggal dalam usia 80 tahun
    Salman Al Farisi (wafat 35 H)
    Sahabat yang dulunya penganut agama Majusi dari Persia ini berangkat meninggalkan kampung halamannya dengan suatu tujuan mencari agama yang benar. Pertama sekali dia menganut agama Kristen, dia ditawan dan dijual dan berpindah-pindah tangan, terakhir sampai ke Madinah lalu dibeli dan dimerdekakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau inilah yang mempunyai ide penggalian paret dalam perang Khandak. Beliau mengikuti semua peperangan termasuk penaklukan Irak, kemudian dia diangkat sebagai pemerintah di Madain. Dia berdomisili dan meninggal di pos terakhirnya ini.
    Samurah bin Jundub (wafat 56 H)
    Beliau ini sangat jujur, tidak pernah bohong dan mencintai Islam, salah seorang pejabat kekhalifahan yang berasal dari Ansar. Beliau berdomisili dan meninggal di Basrah di masa pemerintahan Muawiah, bila beliau pergi tugas ke kota Koufah beliau digantikan oleh Ziad. Beliau ini sangat tegas dalam menghadapi kaum sparatis Khawarij.
    Shaab bin Jatsamah Al-Laitsi (wafat 25 H)
    Nama lengkapnya adalah Shaab bin Jatsamah bin Qais Al-Laitsi, salah seorang sahabat yang terkenal berani. Beliau selalu ikut andil dalam banyak peperangan pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. juga dalam perang menaklukkan Istakher dan Persia.
    Shuhaib Ar Rumi (wafat 28 H)
    Nama lengkapnya adalah Shuhaib bin Sannan bin Malik, ia ini dijuluki dengan Ar Rumi, karena beliau lama berdomisili di Roma ketika dia tertawan. Beliau ini masuk Islam di Dar Arqom bersama Ammar. Beliau termasuk orang-orang lemah yang menerima berbagai macam cobaan dalam mempertahankan agamanya. Beliau ikut berhijrah ke Madinah dan sempat mengikuti perang Badar. Kaum Quraisy memberi pilihan kepadanya antara hijrah ke Madinah dan hak-miliknya yang berada di Mekah, tetapi dia memilih
    hijrah, oleh karena itulah Firman Allah turun tentang beliau yang berarti ” Ada sebagian orang yang berani membeli dirinya demi mengharap rida Allah” Al Baqarah ayat 207.  Beliau sempat mengikuti semua perang mulai dari perang Badar, kemudian meninggal di Madinah.
    Shukbah bin Najiah (wafat 9 H)
    Nama lengkapnya adalah Shukbah bin Najiah bin Iqal bin Muhammad bin Sofyan, ia adalah pemuka Arab dan pimpinan suku Tamim di masa jahiliah dan Islam Beliau inilah warga Tamim pertama membayar tebusan agar tidak menanam putri suku mereka hidup-hidup, sehingga di saat Islam muncul beliau mempunyai 104 orang putri yang ditebusnya dari orang tua merekamasing-masing agar tidak ditanam.
    Suhail bin Amr (wafat 15 H)
    Nama lengkapnya adalah Suhail bin Amr bin Abdu Syams Al Amiri, ia ini adalah pimpinan delegasi Quraisy dalam perjanjian Hudaibiah. Kaum Muslimin berhasil menawannya dalam perang Badar, namun dia dibebaskan setelah membayar tebusan dirinya. Beliau tetap dalam agama aslinya sampai penaklukan kota Mekah. Pada saat itulah beliau masuk Islam, seterusnya berangkat dan berdomisili di Madinah. Beliau sempat mengikuti perang penaklukan negeri Syam (Suriah dan sekitarnya) dan perang Yarmuk dan meninggal dalam perang terakhir ini.
    Sulaiman bin Sharad (wafat 65 H)
    Nama lengkapnya adalah Sulaiman bin Sharad bin Jun bin Abu Jun Abdul Uzza bin Munqiz As-Saluli Al-Khuza`i, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Mathraf. Sebelumnya beliau dinamai Yasar lalu diganti oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. dengan Sulaiman. Beliaulah pemimpin Jamaah orang-orang yang bertaubat yang menuntut bela atas kematian Imam Husain. Beliau gugur dalam peperangan melawan tentara Abdullah bin Ziyad.
    Suraqah bin Malik (wafat 24 H)
    Sahabat inilah yang berhasil mengejar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ketika hijrah ke Madinah, namun berkat doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, kedua kaki kudanya tertanam di pasir. Atas permohanannya sendiri dia minta dibebaskan, dengan syarat dia tidak akan memberitahukan kepada siapapun. Beliau ini masuk Islam pada penaklukan kota Mekah dan meninggal dunia di masa pemerintahan Usman bin Affan.
    Thalhah bin Abdullah (wafat 36 H)
    Nama lengkapnya adalah Thalhah bin Abdullah bin Usman bin Kaab bin Said, sahabat asal Quraisy ini adalah salah seorang dari enam konsultan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan termasuk sepuluh orang yang diproyeksikan masuk surga oleh Nabi. Beliau ini mengikuti perang Uhud dan menderita luka parah yang luar biasa. Dia membuat dirinya menjadi perisai bagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan
    mengalihkan panah yang akan menancap diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dengan tangannya sehingga semua jari-jarinya terputus. Beliau meninggal akibat panahan pada perang Jamal.
    Thulaib bin Umair (wafat 13 H)
    Nama lengkapnya adalah Thulaib bin Umair bin Wahab bin Abi Katsir bin Qushai, beliau  adalah seorang sahabat asal Quraisy. Beliau ini termasuk peserta emigran ke Abessinia. Beliaulah orang pertama menumpahkan darah kaum musyrikin dalam sejarah Islam karena mempertahankan Nabi. Dia berkesempatan mengikuti perang Badar dan berbagai peperangan berikutnya sampai beliau menemui ajalnya dalam perang Ajnadin.
    Tsabit bin Dlahhak (wafat 64 H)
    Nama lengkapnya adalah Tsabit bin Dlahhak bin Khalifah Asyhali Al-Ausi Al-Madani, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Zaid. Beliau ikut dalam peristiwa Baiat Ridwan, dia dibonceng oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. pada Perang Khandaq. Beliau meriwayatkan 14 hadis.
    Tsauban bin Mujaddid  (wafat 54 H)
    Namanya adalah Tsauban bin Mujaddid, seorang budak yang dibeli oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. lalu dibebaskan. Kemudian beliau masih terus berkhidmat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. sampai wafatnya dan meriwayatkan 128 hadis.
    Tsumamah bin Atsal (wafat 11 H)
    Nama lengkapnya adalah Tsumamah bin Atsal bin Nukman bin Maslamah Al Hanafi, beliau ini berasal dari daerah Yamamah. Beliau adalah seorang satria yang ditakuti dan pemuka dalam kaumnya. Beliau datang ke Madinah dan menyatakan ke Islamannya di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, setelah itu dia pergi ke Mekah meneruskan dakwah Nabi, menantang ide Musailamah Al Kazab. Pada tahun 8 H beliau diangkat oleh Nabi menjadi pemerintah di Bahrain Dalam berbagai peperangan melawan kaum musyrikin, Tsumamah ini selalu memberikan bala bantuan.
    Ubadah bin Shamit (wafat sekitar 34 H)
    Nama lengkapnya adalah Ubadah bin Shamit bin Qais, sahabat asal Ansar, suku Khajraj ini termasuk salah seorang pimpinan dalam baiat Akabah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mepersaudarakan beliau dengan Abu Murtsid Al Ganawi. Beliau sempat mengikuti perang Badar dan semua peperangan lainnya termasuk perang penaklukan Mesir. Beliaulah hakim Islam pertama di daerah Palestina dan termasuk hafiz yang mempunyai kodifikasi Al Qir`an di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau menginggal di Ramlah.
    Ubai bin Kaab bin Qais (wafat 21 H)
    Sebelum kedatangan Islam, Ubai ini adalah termasuk pendeta Yahudi yang banyak membaca kitab-kitab klasik. Beliau ini sempat mengikuti baiat Akabah II, ketika itulah dia mengumumkan keislamannya sekaligus membaiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Sejak itu Ubai masuk ke dalam kelompok juru tulis wahyu. Beliau sempat mengikuti perang Badar, Uhud dan semua perang yang diikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau ini termasuk empat orang pengajar Al Qur`an yang hafiz dan mempunyai kodifikasi Al Qur`an di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, dia terkenal dengan julukan Said El Qurra` .
    Ukbah bin Amir Al Juhani (wafat 59 H)
    Sahabat ini meriwayatkan banyak hadis langsung dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, sebaliknya banyak pula sahabat dan tabiin yang meriwayatkan hadis Nabi dari beliau. Beliau ini adalah seorang pandai Al Qur`an, pakar Faraidl dan ilmu Fikih disamping sebagai puitis juga sebagai penulis kawakan. Beliau ini termasuk hafiz Al Qur`an, sempat mengikuti perang penaklukan kota Damaskus dan perang Shiffin dan akhirnya meninggal di masa pemerintahan Muawiah.
    Umair bin Wahab Al Jamhi (wafat 24 H)
    Suku Quraisy pernah mengutusnya untuk membunuh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam akan tetapi sebelum melakukan niatnya beliau bertaubat dan memeluk Islam. Beliau sempat mengikuti perang Uhud dan peperangan-peperangan lain setelah itu. Dia berjuang menumpas kaum murtad. Beliau termasuk dalam pasukan penaklukan Syam, ikut bersama Amru bin Ash menaklukkan kota Alexandria. Beliau hidup sampai awal pemerintahan Usman bin Affan.
    Umar bin Abu Salamah (2-83 H)
    Nama lengkapnya adalah  Umar bin Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad Al-Khajraji, dilahirkan di Abessina. Beliau dibesarkan dan dididik oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dia pernah menjadi gubernur di Bahrain pada masa Ali bin Abu Thalib serta berjuang dalam barisannya ketika Perang Jamal tahun 36 H/656 M. Beliau wafat di Kota Madinah.
    Usamah bin Zaid (wafat 54 H)
    Usamah lahir dari keluarga yang sudah Muslim. Semasa mudanya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam menyerahkan pimpinan pasukan militer yang besar kepadanya. khalifah Umar bin Khattab menaruh respek kepadanya. Beliau termasuk orang yang menyingkirkan diri dari pemerintahan karena menghindari terjadinya fitnah sepeninggal khalifah Usman bin Affan. Usamah meninggal di Medinah
    Usman bin Maz`un (wafat 2 H)
    Sahabat yang termasuk cendekiawan Arab di zaman jahiliah ini sempat mengikuti perang Badar dan meninggal dunia sekembalinya dari perang tersebut. Beliau inilah yang pernah berniat membujang dan meninggalkan keduniaan akan tetapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam melarang berliau dari niat tersebut. Sepeninggal beliau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menciumnya sambil mengalirkan air mata. Beliau inilah sahabat pertama meninggal di Madinah.
    Wahsyi bin Harb (wafat 25 H)
    Sahabat ini termasuk pahlawan dari kelompok budak Mekah di zaman Jahiliah. Beliau inilah pembunuh Hamzah dalam perang Uhud, setelah itu beliau memeluk Islam. Beliau sempat mengikuti perang penumpasan kaum murtad dan berhasil membunuh Musailamah. Beliau juga ikut dalam perang Yarmuk, kemudian dia berdomisili dan meninggal dunia di Homs.
    Ya’la bin Umaiah (wafat 37 H)
    Nama lengkapnya adalah Ya`la bin Umaiah bin Abu Ubaidah bin Hammam At Tamimi Al-Handali, seorang sahabat yang masuk Islam pada hari penaklukan Kota Mekah. Beliau ikut bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. dalam Perang Taif, Hunain dan Tabuk. Oleh Khalifah Abu Bakar beliau diangkat menjadi gubernur Yaman.
    Zaid bin Arqam (wafat 68 H)
    Nama lengkapnya adalah Zaid bin Arqam bin Yazid bin Qais bin Nukman bin Malik bin Agar bin Tsalabah bin Kaab bin Khajraj, seorang sahabat yang menyertai Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. dalam 17 kali peperangan, yang pertama adalah pada Perang Khandaq. Beliau juga banyak meriwayatkan hadis.
    Zaid bin Haritsah (wafat 8 H/629 M)
    Sahabat ini pernah diangkat oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai anak angkat, sebelum legalitas anak angkat dicabut. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengawinkannya dengan Zainab binti Jahasy putri pamannya kandung, setelah keduanya cerai, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengawinkannya lagi dengan Umu Kaltsum Binti Uqbah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam memerdekakannya setelah pergaulan mereka akrab dengan catatan pembayaran tebusan dari keluarganya. Beliau diserahkan memimpin pasukan dalam perang Muktah.
    Zaid bin Khalid Al-Juhani (wafat 68 H)
    Zaid bin Khalid Al-Juhani ini adalah seorang sahabat yang ikut dalam Perdamaian Hudaibiah. Pada hari penaklukan Kota Mekah beliau dipercayakan memegang bendera suku Juhainah. Beliau banyak meriwayatkan hadis Nabi yang termuat dalam kitab Sahih Bukhari dan Muslim.
    Zaid bin Khattab (wafat 11 H)
    Zaid bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza adalah saudara sebapak Umar bin Khattab. Beliau ini termasuk peserta emigran pertama-tama yang berkesempatan mengikuti semua peperangan mulai dari perang Badar. Beliau ikut dalam perang penumpasan kaum Murtad di Yamamah dan meninggal dalam perang tersebut.
    Zaid bin Tsabit (wafat 45 H)
    Sahabat asal Ansar, suku Khajraj ini termasuk tokoh sahabat dan pakar ilmu faraid. Beliau ditugasi oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam belajar bahasa Suryani dan Ibrani agar dapat mengetahui isi surat-surat yang diterma Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dari kedua suku ini. Beliau ini adalah termasuk juru tulis wahyu.
    Zubair bin Awam (wafat 36 H)
    Sahabat asal Quraisy ini adalah putra bibi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sekaligus pendampingnya. Beliau termasuk 10 orang yang telah diproyeksikan masuk surga. Dia mengikuti semua perang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam.