Syawal adalah bulan ke sepuluh di dalam kalender islam. Syawwal menurut akar katanya berarti naik, ringan, atau membawa (mengandung). Disebut demikian karena dahulu, ketika bulan-bulan hijriyah masih ‘disesuaikan’ dengan musim (praktek interkalasi), suhu meningkat karena berada pada musim panas seperti halnya Ramadhan. Selain itu, biasanya orang Arab mengamati bahwa pada bulan inilah unta-unta mengandung atau menaikkan ekornya
sebagai tanda tidak mau dikawini. Karenanya, orang Arab juga memiliki
kepercayaan bahwa bulan ini ‘tidak baik’ dan melihat pernikahan di bulan
Syawal akan berakhir sial. Kepercayaan ini dihapus oleh islam dengan
peristiwa pernikahan Nabi Muhammad saw. di bulan tersebut (lihat di bawah).
Hari-hari berikutnya di bulan Syawal merupakan kesempatan untuk ‘menyempurnakan’ puasa ramadhan dengan Puasa Enam Hari di bulan Syawal. Dengan tambahan puasa enam hari ini, kaum muslimin bisa memperoleh pahala setara dengan puasa satu tahun.
13 Syawal, kelahiran ahli hadits Imam Bukhari
Syawal 1 H, Perang Bani Qainuqa
17 Syawal 3 H, Perang Uhud
Kelahiran Siti Aisyah dan pernikahannya dengan Nabi Muhammad saw. terjadi di bulan Syawal.
29 Syawal, pernikahan Fatimah dengan Ali ra.
Syawal 4 H, Pernikahan Nabi saw. dengan Ummu Salamah
Syawal 4 H, Kelahiran cucu Nabi saw., Hussain.
18 Syawal 5 H, Perang Khandaq (Ahzab, Parit)
6 Syawal 8 H, Perang Hunain
Demikianlah, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa ibadah dan sejarah di dalam islam yang terjadi di bulan Syawal ini.
Peristiwa Ibadah
Hari pertama di bulan Syawal, tentu saja merupakan Hari Raya Idul Fitri bagi umat islam setelah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Pada 1 Syawal, kaum muslimin keluar rumah untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. (Lihat juga Kumpulan ucapan selamat idul fitri)Hari-hari berikutnya di bulan Syawal merupakan kesempatan untuk ‘menyempurnakan’ puasa ramadhan dengan Puasa Enam Hari di bulan Syawal. Dengan tambahan puasa enam hari ini, kaum muslimin bisa memperoleh pahala setara dengan puasa satu tahun.
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rosululloh bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Romadhon kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).Bulan Syawal juga merupakan awal dimulainya bulan-bulan ibadah haji, karena sejak bulan inilah diperbolehkan berniat ihram untuk melakukan ibadah haji. Umrah yang dilakukan pada bulan ini juga bisa digabung dengan ibadah haji di bulan Dzulhijjah sehingga menjadi Haji Tammatu.
Peristiwa Sejarah
27 Syawal, Perjalanan Nabi saw. ke Thaif, tahun ke-10 kenabian.13 Syawal, kelahiran ahli hadits Imam Bukhari
Syawal 1 H, Perang Bani Qainuqa
17 Syawal 3 H, Perang Uhud
Kelahiran Siti Aisyah dan pernikahannya dengan Nabi Muhammad saw. terjadi di bulan Syawal.
29 Syawal, pernikahan Fatimah dengan Ali ra.
Syawal 4 H, Pernikahan Nabi saw. dengan Ummu Salamah
Syawal 4 H, Kelahiran cucu Nabi saw., Hussain.
18 Syawal 5 H, Perang Khandaq (Ahzab, Parit)
6 Syawal 8 H, Perang Hunain
Demikianlah, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa ibadah dan sejarah di dalam islam yang terjadi di bulan Syawal ini.
Hari-hari bersejarah di bulan syawal.
• Dimulainya bulan –bulan haji yaitu :syawal,dzul-qa`dah dan 10 awal dzul-hijjah.
• Pasukan yang dikirim ke batnu-rabi` dipimpin oleh `ubaidah bin
harits dan bersama dengannya sa`ad bin abi waqqas,yang pertama
melempar panah fisabilillah.(1H)
• Pernikahan Rosul Alaihi sholatu wa sallam dengan `a~isyah Rodiyallohu anha (1H)
• Lahirnya Abdullah bin zubair (Rodiyallohu anhuma),dan dialah bayi pertama muhajirin yang lahir dimadinah.(1H)
• Perang bani sulaim di kudri ,dan ini terjadi setelah perang badr (2H)
• Perang bani qainuqa,mereka adalah yahudi pertama dimadinah yang
memerangi Rosul dan kaum muslimin,dan mereka yang pertama pula
mengkhianati perjanjian dengan kaum muslimin
• Perang uhud (3H) dimana kaum muslimin terpukul mundur akibat para
pemanah yang melanggar perintah rosul untuk tetap ditempatnya sampai
perang berakhir.
• Perang hamro-al-asad setelah uhud beberapa hari ya`ni rosululloh
perintahkan para shahabat untuk mengejar kembali musuh mereka.
• Perang handaq (5H) dimana salman berisyarat agar membuat
parit(handaq),perang ini disebut juga Ahzab ,karena bersekutunya
beberapa kabilah untuk memerangi kaum muslimin.
• Perang hunain (8H) setelah fathu makkah
• Perang tho`if ,setelah hunain ,ya`ni mengejar musuh di hunain yang bergabung di tha`if.
• Wafatnya Imam Muhammad bin sirin (110 H).
• Lahirnya Imam bukhori (194 H) dan wafatnya (256 H) beliau wafat
pada malam ied-alfitri dan di kuburkan pada hari raya 1
syawal.Rohimahulloh.
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ
: مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ
فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ
قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ
.
[رواه البخاري ومسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari
Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata : Saya
mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Apa yang aku
larang hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan
maka hendaklah kalian laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran
orang-orang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka
(yang tidak berguna) dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka.
(Bukhori dan Muslim)
Pelajaran :
1. Wajibnya menghindari semua apa yang dilarang oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam.
2.
Siapa yang tidak mampu melakukan perbuatan yang diperintahkan secara
keseluruhan dan dia hanya mampu sebagiannya saja maka dia hendaknya
melaksanakan apa yang dia mampu laksanakan.
3. Allah tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kadar kemampuannya.
4. Perkara yang mudah tidak gugur karena perkara yang sulit.
5. Menolak keburukan lebih diutamakan dari mendatangkan kemaslahatan.
6. Larangan untuk saling bertikai dan anjuran untuk bersatu dan bersepakat.
7. Wajib mengikuti Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, ta’at dan menempuh jalan keselamatan dan kesuksesan.
8.
Al Hafiz berkata : Dalam hadits ini terdapat isyarat untuk menyibukkan
diri dengan perkara yang lebih penting yang dibutuhkan saat itu
ketimbang perkara yang saat tersebut belum dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar