Entri Populer

Kamis, 25 Oktober 2012

Masjid Namiroh

Masjid Namirah

Ada dua tempat di Arafah yang memiliki nilai sejarah sangat penting, pertama masjid Namirah dan yang kedua Jabal Arafah.  Di Masjid ini atau dimana saja di Arafah dianjurkan bagi jamaah haji untuk melakukan sholat Dhuhur dan Ashar jama’ dan qashar dua rakat – dua rakat dengan satu azan dan dua kali iqamah, sesuai dengan yang telah dilakukan Rasulallah saw saat beliau melakukan haji Wada’ dan berwukuf di Arafah. Beliau sholat asar dan dulur jama’ dan qashar.
Kemudian di Arafah beliau berkhuthbah. Dan tempat dimana beliau berkhuthbah dibangun sebuah masjid pada pertengahan abad ke dua oleh penguasa Abbasiyah dan diberi nama masjid Namirar. Dinamakan Namirah karena letaknya berdekatan dengan bukit kecil yang berada di sebelah barat Masjid. Bukit ini bernama bukit Namirah. Sebagian dari masjid Namirah yang mengarah ke timur terletak di wadi ‘Uranah. Tempat ini tidak termasuk Arafah dan Rasulallah saw melarang berwukuf di tempat itu, sesuai dengan sabda Rasulallah saw saat melakukan ibadah haji wada’ ”Aku berwukuf di sini, dan Arafat seluruhnya tempat wukuf, kecuali wadi ’Uranah”.  Jadi masjid Namirah yang terletak di dalam wadi ini tidak termasuk Arafah, dan wadi ini sangat berdekatan sekali dengan Arafah. Adapun masjid yang mengarah ke barat termasuk Arafah. Masjid ini sekarang sangat luas, berukuran kurang lebih 8000 meter persegi, memiliki 64 pintu masuk, 6 menara, dan bisa memuat 350 ribu orang untuk solat didalamnya.

Masjid Namirah dikenal juga dengan julukan masjid Ibrahim atau masjid Arafah. Setelah perluasan, masjid ini terbagi dua, yang sebelah muka masjid tidak termasuk Arafah dan yang sebelah belakang masjid termasuk bagian dari Arafah. Di bagian muka dan belakang masjid Namirah terbentang papan penunjuk arah yang menuju ke Arafah dan arah yang bukan Arafah.]

Namirah (atau Namrah) ialah nama gunung yang ada di sebelah Barat masjid. Oleh karenanya masjid tersebut dinamakan dengan masjid Namirah. Pada hari Arafah, Nabi membuat kemah di Namirah, dan setelah tergelincirnya matahari beliau pindah ke tengah lembah Urnah, berkhutbah dan shalat disana. Kemudian pindah lagi ke tempat wukuf semula di padang Arafah. Setelah terbenamnya matahari Nabi berangkat menuju Muzdalifah.

Pada masa awal dinasti Abbasiah pada pertengahan abad ke 2 Hijriyah, masjid Namirah dibangun di tempatkhutbah dan shalatnya Nabi Saw. di lembah Urnah. Perlu ditegaskan disini, bahwa lembah Urnah bukan merupakan bagian dari Arafah. Setelah perluasan masjid yang dilakukan terus menerus sepanjang sejarah, maka bagian depan masjid masih tetap bukan merupakan bagian dari tanah Arafah, sementara bagian belakangnya telah masuk ke tanah Arafah.

Disana ada rambu-rambu yang menunjukkan batas-batas tanah Arafah. Maka bagi para jemaah haji, dianjurkan agar berpindah tempat dan masuk ke dalam batas tanah suci Arafah, yaitu setelah menunaikan shalat Zhuhur dan Asar. Sehingga barang siapa yang masih berdiam di depan masjid dan baru bergerak ke Muzdalifah setelah terbenamnya matahari, maka hajinya tidak sah.


Perluasandan Pembangunan Masjid oleh Kerajaan Saudi


Perluasan dan renovasi kembali masjid Namirah tersebut dilaksanakan pada masa Pemerintahan Kerajaan Saudi yang menelan biaya seluruhnya mencapai 237 juta Riyal. Panjang masjid dari Timur smpai Barat kurang lebih 340 m, dengan lebar dari Utara ke Selatan mencapai 240 m. Sedangkan luasnya lebih dari 110.000 m2, yang terbagi diantaranya sekitar 28.000 m2 pada bagian belakang yang bertingkat dua dengan panjang 120 m. Sementara di belakang masjid terdapat halaman tertutup seluas kurang lebih 8000 m2.

Masjid Namirah dapat menampung sekitar 350 ribu jemaah, dengan 6 buah menara yang masing-masing berketinggian 60m, 3 buah kubah, dan 10 jalan masuk utama yang terdiri dari 64 buah pintu. Masjid ini juga dilengkapi dengan 663 pendingin udara (AC), ruang system informasi yang berfungsi merekam pelaksanaan ibadah haji dan memancarkannya melalui satelit ke seluruh penjuru dunia.
Selain itu, di sekitar Masjid juga disediakan lebih dari 1000 kamar mandi dan toilet, 15 ribu lebih kran pancuran untuk eudlu , serta dua drum besar penampung air dingin dengan kapasitas volume masing-masing sekitar 4500 m3.

عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ : يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ  يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفِ
[رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي: احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً].
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih). Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan : Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang  ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
1.     Perhatian Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam mengarahkan umatnya serta menyiapkan generasi mu’min idaman.
2.     Termasuk adab pengajaran adalah menarik perhatian pelajar agar timbul keinginannya terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut lebih terkesan dalam dirinya.
3.     Siapa yang konsekwen melaksanakan perintah-perintah Allah, nicsaya Allah akan menjaganya di dunia dan akhirat.
4.     Beramal shalih serta melaksanakan perintah Allah dapat menolak bencana dan mengeluarkan seseorang dari kesulitan.
5.     Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang tidak dapat dilakukan makhluk) selain kepada Allah semata.
6.     Manusia tidak akan mengalami musibah kecuali berdasarkan ketetapan Allah ta’ala .
7.     Menghormati waktu dan menggunakannya kepada sesuatu yang bermanfaat  sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam memanfaatkan waktunya saat beliau berkendaraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar