Kalaupun ada tempat tertutup hanyalah tempat istirahat bagi penjaga unta dengan kondisi yang sangat tidak layak bangunannya karena tendanya sudah robek-robek dan penuh tambalan di sana-sini. Sementara unta yang dipelihara dikumpulkan dalam suatu kandang terbuka yang hanya dibatasi oleh kawat yang sangat sederhana. Tujuannya agar unta tidak lari kemana-mana.
Soal bau kotoran unta, jangan ditanya lagi. Begitu turun dari kendaraan aroma bau menyengat sudah terasa. Bagi yang tak kuat silahkan sebelumnya menyiapkan dan memasang masker penutup hidung. “Saat musim haji banyak orang asing datang ke sini. Orang Indonesia juga banyak yang ke sini,” kata Muhammad, seorang peternak yang bertugas menjaga unta dan menjual susu unta.
Dia yang mengaku bukan pemilik tapi hanya sebagai pesuruh mengatakan peternakan unta yang dikelolanya memiliki sertifikat kesehatan susu, sehingga aman dikonsumsi. Muhammad yang sudah dua tahun bertugas menjaga dan menjual susu unta tersebut, mengaku banyak orang asing yang datang berkunjung dan membeli susu unta. “Umumnya yang datang memang orang asing karena di negaranya mungkin tidak ada unta. Susunya pun kita jual langsung kita perah dari unta,” katanya sambil memeragakan pemerahan susu.
Harga susu yang dijual tidak terlalu mahal, yaitu per botol ukuran 0,3 liter dijual lima riyal (1 Riyal sekitar Rp2.500). Dia mengatakan susu yang dijual hari itu, hari itu pula diperas dari unta dan bukan merupakan susu yang diperas beberapa hari sebelumnya karena memang di situ tidak ada lemari pendingin untuk menyimpan susu. Muhammad menjamin susu yang dijual asli tanpa bahan pengawet dan rasa tambahan seperti gula dan pewarna.
Studi yang dikeluarkan sejumlah lembaga ilmiah menyatakan susu unta jauh
lebih bergizi bila dibandingkan dengan susu sapi. Ini lantaran susu
unta mengandung sedikit lemak dan kolesterol, dan kaya dengan zat besi,
potassium, dan mineral. Hal tersebut tertuang dalam satu dokumen yang
disajikan pada Konferensi Ke-5 Keselamatan Makanan Internasional di
Dubai, yang terselenggara pada 22-25 Februari 2010 di “Dubai
International Convention and Exhibition Center”.
Susu unta tidak perlu dimasak hingga mendidih layaknya susu kambing atau sapi sebelum dionsumsi. Susu unta yang kaya akan rasa ini, sebaiknya diminum secara perlahan, untuk memungkinkan perut mencernanya. Sebuah studi menunjukkan, bahwa kandungan lemak per unit susu unta adalah 1,8 persen – 3,8 persen. Vitamin C dan Niacin yang terkandung lebih tinggi pada susu unta dibanding susu sapi. Namun, susu unta berisi lebih sedikit Vitamin A, B2, Folic Acid, dan Panthontenic Acid.
yg saya ketahui bahwa susu unta bisa tuk menolak dr pada beberapa penyakit dan manfaatnya juga baik bagi kesehatan kita,saya juga merasakan sendiri memang rasanya tak usah di bayangkan,atau kita jangan bagaimana cara memerahnya yg penting khasiatnya.
Silahkan mencoba......
عَنْ
أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ
اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً
فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ
لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
[رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari
Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran
maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan
lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal
tersebut adalah selemah-lemahnya iman.
(Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
1.
Menentang pelaku kebatilan dan menolak kemunkaran adalah kewajiban yang
dituntut dalam ajaran Islam atas setiap muslim sesuai kemampuan dan
kekuatannya.
2. Ridho terhadap kemaksiatan termasuk diantara dosa-dosa besar.
3. Sabar menanggung kesulitan dan amar ma’ruf nahi munkar.
4. Amal merupakan buah dari iman, maka menyingkirkan kemunkaran juga merupakan buahnya keimanan.
5.
Mengingkari dengan hati diwajibkan kepada setiap muslim, sedangkan
pengingkaran dengan tangan dan lisan berdasarkan kemampuannya.
Peternakan unta |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar