Entri Populer

Selasa, 06 Maret 2012

Catatanku ke BAITULLAH 4

arafah sore hari




bersama petugas maktab di mina

Setelah sekian lama waktu dinanti, tibalah saat yang di tunggu tunggu oleh seluruh umat sedunia, bulan dzul hijjah di mulai tanggal 5 seluruh alat transportasi di sekitar mekah sudah mulai tak beroperasi, bisa di katakan hari tenang untuk kota mekah yang sedang mengadakan hajatan taunan.

Maka dari itu setiap jama'ah jika ingin pergi ke masjiddilharam bersiap tuk jalan kaki. Termasuk saya saat itu,karna tempat kami di mahbah jin ketika mau ke masjid harus melewati terowongan yang panjangnya kira kira 2.5 km, di samping terowongan yang lumayan panjang anginnya juga amat kencang masih di tambah suara blower di atas terowongan yang sedikit membikin telinga kita bising, namun semua itu tak menghalangi bagi jama'ah untuk tetap pergi ke masjid.
Dalam persiapan kami memang agak berbeda dengan jama'ah indonesia yang lain, karna 3 romb dari kloter 6 sepakat untuk menjalankan sunah rosul yaitu TARWIYAH.
Hari Tarwiyah adalah hari kedelapan dari bulan Dzulhijjah. Disebut demikian karena pada hari itu orang-orang mengenyangkan diri dengan minum air untuk (persiapan ibadah) selanjutnya.Dari itulah kami berangkat lebih awal dari pada jama'ah lainnya.Di awal inilah kami sudah di uji kesabarannya karna di sisi lain ada sebagian romb yang tak menyetujui dengan adanya keberangkatan kami tuk menjalani TARWIYAH.
Setelah melewati beberapa berdebatan dan tahapan kami akhirnya bersikukuh tuk menjalani tarwiyah dengan segala resiko kami siap tuk hadapi.
Kenapa beresiko karena dalam tarwiyah ini ada beberapa hal yang harus di persiapkan:
1. Disunnahkan bagi orang yang menunaikan haji tamattu’ untuk melakukan ihram haji pada hari tersebut, yakni dari tempat di mana ia singgah. Maka, hendaknya ia mandi dan mengusapkan wewangian di tubuhnya, tidak mengenakan kain yang berjahit, dan ia ihram dengan selendang, kain dan sandal.
Adapun bagi wanita, maka hendaknya ia mandi dan menggunakan pakaian apa saja yang dikehendakinya dengan syarat tidak menampakkan perhiasannya, tidak memakai penutup muka, juga tidak memakai kaos tangan.
2. Selanjutnya Anda mengucapkan: لَبَّيك حجًًّا (Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah haji). Jika ditakutkan ada halangan maka disunnahkan memberi syarat dengan mengucapkan: فإِ نْ حَبَسَنِِي حَا بِسٌ فَمَحَلّي حَيْثُ حَبَسْتَنِيْ
“Jika aku terhalang oleh suatu halangan maka tempat (tahallul)ku adalah di mana Engkau menahanku.”
Selanjutnya mengucapkanlah talbiyah: لَبََّيْكَ اَللَّهُمَّ لَبَّيْكَ،لَبَّيْكَ لاَ شَريْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ والْمُلكَ، لاَشَرِيْكَ لَكَ
“Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, kenikmatan dan kerajaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Demikianlah, terus mengumandangkan talbiyah dengan mengeraskan suara, sampai melempar jumrah aqabah pada hari Nahar (kurban).
3. Pada malam ini disunnahkan bermalam di Mina.
4. Dan di Mina, disunnahkan menunaikan shalat Dzhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh pada hari Arafah, semuanya dilakukan dengan qashar, tanpa jama’.
Setiap haji hendaknya memanfaatkan waktu-waktu luangnya untuk sesuatu yang bermanfaat. Seperti mendengarkan ceramah agama, membaca Al-Qur’an, membaca buku tentang manasik haji dan lain-lain.
Ada beberapa kendala khususnya bagi usia lanjut karna suasana yang kurang bersahabat, di sebabkan di tenda sekitar mina angin begitu kencang belum dinginnya malam di mina di sinilah yang kami maksud beresiko.
Di mina kami menginap suasana lumayan sepi dan kami lebih leluasa menempati tenda di sebabkan seluruh jama'ah bersiap menuju ke arafah.Dari maktab sendiri memang sudah mempersiapkan sebaik mungkin baik dari sarana transportasi maupun konsumsi.Tika itu kami di sediakan pop mie juga beberapa buah buahan serta minuman yang pastinya tidak kelaparan justru sebaliknya.
Sore berganti malam suasana hening tenggelamkan kami dalam tunduk dan khidmah kami dalam berdoa memohon pada yang kuasa hingga tak terasa hempaskan kami ke dalam mimpi.
Mentari bersinar terangi pagi hari, awan begitu cerah secerah harapan kami untuk menyambut hari yang bersejarah bagi seluruh umat islam di dunia,Hari yang di nanti pun tlah tiba.
Nabi bersabda "HAJI adalah ARAFAH" sebab di hari arafah inilah puncak segala kegiatan haji,berbondong bondong jutaan umat islam yang berada di mekah menuju ke arafah guna tunaikan WUKUF di arafah,walaupun ada orang yg sakit parahpun tetap harus di bawa ke arafah.
Setelah kami menunaikan sholat shubuh di mina kami bersiap menanti datangnya bus penjemput tuk menuju ke arafah,tak lama bus pun tiba dan membawa kami ke tempat wukuf.
Tiba di arafah keadaan sudah sangatlah padat kami tiba jam 6.30 waktu setempat.Di tenda yang sederhana kami di tampung,setiap beberapa tenda sudah di sediakan segala persiapan persiapan jama'ah seperti tempat wudhu, juga buang air besar. Masalah konsumsi kita juga tidak usah kuatir karna dari pemerintah sudah menyediakan makan pagi siang dan sore berupa prasmanan, tuk menunjang kesehatan di tambah juga buah buahan segar seperti apple,jeruk juga pisang.Tak ketinggalan minuman dari teh susu,susu,sampai air putih .
Kegiatan setelah makan pagi jama'ah di sarankan tuk istirihat tuk mempersiapkan wukuf setelah ba'dha dhuhur,Di arafah baiknya lebih banyak berdoa,dzikir,membaca alquran dan gunakan waktu semaksimal mungkin tuk melakukan ibadah dan mendekatkan diri pada ALLAH SWT.
Setelah datang waktu dhuhur jama'ah melakukan khutbah arafah adzan 2 kali satu iqomah dan melaksanakan sholat jama' qoshor dhuhur dan asar dan di teruskan berdoa secara individu.
Momen ini tidak saya sia sia kan juga tuk melakukan ibadah berdoa,saya mencari tempat yang sepi,lebih baiknya kita doa langsung tertuju pada langit alias keluar dari tenda,walaupun panas tapi saat itu saya lakukan.

Nabi SAW bersabda, “Tidak ada hari yang ketika itu Allah lebih banyak membebaskan hamba dari (siksa) Neraka selain hari Arafah. Dan sungguh ia telah dekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para malaikat, seraya berfirman, ‘Apa yang mereka kehendaki?” (HR. Muslim).
Rasulullah bersabda, “Yang paling utama aku ucapkan, juga yang diucapkan oleh para nabi pada sore hari Arafah adalah, ‘Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Malik dan lainnya)


عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الْحَسَنُ بْنُ عَلِي بْنِ أبِي طَالِبٍ سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ : حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ .
[رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح]
Terjemah hadits:
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan kesayangannya dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar