Entri Populer

Sabtu, 11 Februari 2012

RAJA ABRAHA bag 1

Abraha adalah raja Yaman dan penguwasa Shan’a, Dia mewarisi kerajaan yang pernah jadi milik Balqis. Abraha tadinya hanya seorang budak biasa tapi karena kebijaksanaan dan kebaikanya menjadikan dirinya dipilih menjadi raja oleh masyarakatnya. Dia dicintai teman-temanya,dipercaya rakyatnya dan ditakuti musuh musuhnya.

Abraha adalah seorang raja yang berhati luhur sekaligus cerdas dan dia tidak suka iri hati,tidak bernafsu,tidak rakus dan tidak tamak. Dia tidak cepat marah, pembawaannya tenang dan ramah dan jika mengambil keputusan dia berusaha seadil adilnya agar tidak ada yang dirugikan. Bendera keadilan selalu bersamanya karena apa yang dia bangun hanya untuk melayani Tuhan.

Namun Suatu hari Tuhan menguji abraha yang mengakibatkan Abraha lupa akan hukum keadilan yang sebenarnya  dan Tuhan pun murka atas sikapnya itu. Dikota Shan’a Raja Abraha membangun sebuah gereja yang sangat indah dan setelah selesai pembangunannya raja abraha menulis surat kepada Raja Abyssinia dengan nada menyombongkan diri. Disurat itu Raja Abraha berkata :

“ Aku membangun rumah ini untuk Tuhan dan Juru selamat kita, Yesus Kristus. Aku membangunya untuk menandingi Greja-greja diRoma dan Konstantinopel. Aku membangunya agar menjadi keajaiban yang melebihi rumah berhala milik orang-orang Arab. Bila mereka datang kekotaku, mereka akan melupakan berhala-berhala mereka. Dan mereka akan meninggalkan ritual Ziarah kemekah,yaitu tempat orang-orang bodoh berlutut dihadapan berhala berhala tak berguna. Sebagai gantinya mereka akan datang  kekotaku, mereka akan menyembah Tuhan dengan ibadah yang layak dalam naungan rumah suci ini.”

Kata-kata Raja Abraha dalam surat itu menyebar luas hingga sampai ketelinga seorang sodagar Arab yang mempunyai usaha dangang dikota shan’a. Sodagar itu bernama Ibnu Kinana, dan dia sangat marah dengan ucapan Raja Abraha itu dan berkata sama teman-temannya :” Siapa Raja yang telah mencemarkan Tuhan-tuhan nenek moyang kita ini?”Gereja macam apa ini yang bisa memberikan jalan masuk lebih besar menuju tuhan-tuhan ketimbang rumah Tuhan diMekah? Tuhan melarang suku-suku dari kalangan kita untuk melupakan tuhan-tuhan kita hanya demi menyembah seekor ikan!”

Teman-teman ibnu kinana tidak menghiraukan perkataanya, namun Ibnu kinana bertekad melawan raja Abraha dan agamanya. Pada suatu malam dia datang keGereja itu dan mengotori semua bangunannya. Esok harinya Ibnu Kinana bercerita sama teman-temanya apa yang telah dia lakukan dengan Gereja yang telah dibangun Raja Abraha. Teman-temannya pun terkejut dengan kenekatan Ibnu Kinana dan mereka berkata kepada Ibnu Kinana :”Tinggalkan kota ini dan pulanglah kesukumu, jika Raja Abraha mengetahui perbuatanmu maka dia pasti membunuhmu. Dan jika kamu masih tetep disini mungkin dia juga akan membunuh kami juga.”

Ibnu kinana berkata :” Mari kita bersama-sama melawan raja itu.”

Teman-temanya berkata :” Kami tidak begitu mengenal dirimu. Kembalilah saja keMekah sebelum kehancuran meliputi kami semua disini.”

Akhirnya Ibnu kinana melarikan diri meninggalkan kota shan’a dan kembali kesukunya di Mekah. Keesokan hari juga digereja yang dibangun oleh Abraha ramai oleh masyarakat yang ingin melihat kegaduhan diGereja yang dibangun oleh Rajanya itu. Dan berita ini sampai juga ketelinga Raja Abraha dan sontak saja di marah dan murka dengan kejadian itu. Raja menyuruh para prajuritnya untuk menangkap dan menyelidiki siapa orang dibalik semua itu.

Akhirnya hasil dari para prajurit itu disampaikan keraja bahwa pelakunya tak lain adalah Ibnu Kinana sodagar dari arab yang sedang berdangang dikota tersebut. Abraha semakin marah dan geram karena pelakunya adalah orang Arab dan dia bertekad untuk membalas dendam terhadap Ibnu Kinana dengan rencana menyerang Rumah suci tempat Ibnu Kinanan beribadah yaitu Kabah.

DiGereja itu Raja berpidato pada jamaahnya setelah sang uskup member ceramahnya. Abrah berkata kepada rakyatnya :” Aku bersumpah demi Tuhan bahwa aku akan membalas serangan Ibnu Kinana. Tapi menangkapnya tidak akan mencegahmanusia-manusia lain seperti dia dari menodai apa yang paling kita jaga kesucianya. Ibnu Kinana adalah seorang manusia dan Musuh utama kita adalah Iblis yang menjerumuskan orang-orang seperti Ibnu kinana. Lihatlah pekerjaan mereka sia sia belaka, berhala-berhala mereka adalah rongsokan. Tuhan – tuhan mereka punya mulut tapi tak bisa bicara, tangan yang tak bisa menyentuh,kaki yang tak bisa berjalan,telinga yang tak bisa mendengar apa-apa, dan mata yang tak bisa melihat apapun.
Berhal-berhala itu tak berbahaya tapi orang-orang yang menyembahnya itu adalah ancaman bagi kita dan bagi kerajaan kita.

Kita akan berbaris bersama-sama menuju kemekah dan menghancurkan rumah suci mereka serta menginjak-injak berhala-berhala mereka, aku pernah membaca Al-Kitab bahwa Tuhan berkata dalam firmanya mengatakan baik pemujaan berhala,klenik atau yang lainya adalah dosa besar dan kita akan menang atas Gereja Kristus. Aku akan jadi pedang-Nya”.

Semua rakyat yang berada digreja itu berteriak setuju dan sang uskuppun membuat acara suci untuk sang raja dan member dia julukan “Pembela Agama dan “Utusan Kristus”. Dan kesokan harinya sang raja meninjau semua bala tentaranya yang akan menyerah mekah, namu dalam peninjauanya dia merasa bimbang dan seperti ada yang kurang.

Dia tak melihat sahabat sejatinya sekaligus penasehat dikerajanya. Dia adalah Siraaj orang yang dari pertama yang selalu mendukung dia dan memberi nasihat nasihat dengan bijak sebelum dia menjadi seorang raja atau untuk mengabil sebuah keputusan yang paling penting dalam kehidupanya.

Bersama prajuritnya sang rajapun mencari Siraaj dirumahnya. Disanalah Abraha menemuinya dan berkata kepada Siraaj :” Kau tidak hadir diistanaku, aku kesini untuk meminta nasehatmu sahabatku.”
Siraaj Berkata :” Aku adalah perwira dalam bala tentaramu, selain dalam bidang kemiliteran apa kegunaanku?” Kau telah memberi  perintah untuk menyerang mekah dan semua tinggal menunggu saja perintahmu.”

Abraha berkata :”Kau adalah teman sejatiku dank au sudah menjadi penasehatku saat aku masih budak, setahuku kau tak pernah memberiku saran kecuali sebuah kebijaksanaan. Tapi sekarang kau tak mau berkomentar apa-apa tentang tindakanku ini.”

Siraaj berkata :” Saranku terdahulu tampak wajar bagimu karena aku setuju dengan pemikiranmu dalam setiap hal. Tapi sekarang pendapatku berlawanan denganmu, digereja kau berucap sumpah dihadapan jemaah atas desakan uskup atau desakan hatimu yang ingin membalas dendam.”

Abraha berkata :” Aku berucap sumpah itu dengan bebas, bukan karena uskup menginginkanya tapi karena aku yang menginginkanya, dan  aku bukan berada diats kekuasaanya tapi dialah yang ada berada dikekuasaanku. Aku memutuskan sendiri saat mengetahui kejahatan Ibnu Kinana. Dia telah mengotori Gerejaku sebagai gantinya rumah sucinya akan aku hancurkan. Jika orang-orang menyambut gembira sumpahku, ya terserah. Dan seandainya uskup member pembenaran berdasarkan Injil dalam keputusanku, itu menegaskan bahwa dalam hal ini aku adalah alat untuk melaksanaakan kehendak tuhan.”

Siraaj bertanya keabraha :” Kau melihat kehendak tuhan? Dimanakah perintah ini diberikan Tuhan terhadapmu? Atau apakah Dia telah bicara kepadamu secara rahasia?”

Abraha berkata :” Dia menciptakan kita dengan kemampuan untuk mengenal-Nya. Dia member kita para nabi dan pembawa wahyu-Nya serta memberikan Putran-Nya. Dengan biginilah cara seorang manusia bisa dapat mengetahui kehendak-Nya.”

Siraaj berkata :” Kau telah mencapuradukan keyakinan kepada dirimu sendiri dan keyakinan kepada-Nya. Dengan nama apapun kau menyebut-Nya, Dia tetap berada diluar penalaran kita. Oleh karena itu dalam wahyu dan melalui rosul-Nya , Dia memberikan analogi untuk-Nya, yang lain manusia dapat memahami dan sebagian lagi tidak. Jadi sekarang kau dengan penuh kekalutan mengarang-ngarang alas an untuk menemukan-Nya. Ingatlah pikiran manusia manapun tak mampu menjangkau surga karena ditangan-Nya lah hukum manusia dan alam sudah digariskan. Dan apa yang Dia ketahui tadak sama dengan apa yang kita ketahui.

Abraha berkata :” Kalau begitu mari kita bahas saja apa kata injil tentang masalah ini. Uskup membawakan ayat-ayat yang menegaskan kehendak-Nya.”

Siraaj :” Bukankah ayat-ayat itu merupakan perintah terhadap yahudi kuno? Mengapa kau mengira bahwa perintah-Nya terhadap israil seribu tahun yang lalu masih berlaku pada hari ini? Jika Dia bermaksud member petunjuk kepadamu atas dasar ini, mengapa Dia mengirim kristus yang tidak mengatakan apa-apa soal penghancuran Rumah suci atau menganiaya orang-orang tak berdosa?” Yesus menggantikan hukum yang diberikan kepada kaum yahudi. Dia membatalkan apa yang Dia mau dan mempertahankan apa yang Dia mau. Cobalah berfikir hal ini barang sejenak.”

Abraha berkata :” Tapi mereka hidup sebelum hukum itu diturunkan oleh Tuhan”.

Siraaj berkata :” iya,,tapi hukum telah berubah lagi, hukum-hukum yang melarang pemujaan terhadap berhala diperuntukan bagi mereka yang percaya Tuhan karena mereka mengetahui jalan yang benar. Jika kau memperlakukan hukum itu kepada mereka apakah kau piker mereka akan berterimakasih kepadamu dan menjadi penganut kristus? Yang aku tau mereka itu harus beriman terlebih dahulu barulah mereka mentaatinya. Dan hukum-hukum yang memerintahkan kita untuk membrantas berhala itu berlaku hanya ditengah-tengah kita yaitu dikalangan orang-orang yang beriman saja.

Abraha mulai marah dan berkata :” Mungkin itu benar. Tapi menurut injil, keluarlah dari tengah-tengah berhala-berhala dan orang-orang tak beriman dan berpisahlah serta jangan menyentuh najis maka aku akan menerimamu. Aku akan meyerang mekah dan melakukan pemisahan ini.”

Siraaj berkata :” Firman Tuhan yang kau kutip bukanlah restu untuk melakukan kekejaman terhadap rakyat mekah tau rumah suci mereka.”
Abraha semakin marah dan berkata :” mereka menginjak-injak kesucian gerejaku!’’

Siraaj berkata :” mereka tidak melakukan apa-apa terhadap grejamu. Ini Cuma ulah Ibnu Kinana saja, jadi tangkaplah dia dan hukumlah dia. Lebih dari itu tindakamu tidak akan dibenarkan. Kau mengutip Firman Tuhan ini dan memutar balikanya untuk menegaskan nafsu balas dendamu saja.”

Abraha berkata :” Kaulah yang telah memutar balikan motifku. Tuhan berfirman, baik penyembah berhala, klenik maupun kesalahan yang merusak apa saja sewaktu-waktu akan menang atas gereja Kristus”.
Karena kekecewaan dan kemarahan pula Abraha mencap siraaj sebagai penghianat dan dia ditahan, tapi dia tetap diikut sertakan kemedan peperangan guna menyaksikan kebenaran dari apa yang jadi alasan oleh Abraha menghancurkan rumah suci orang arab itu.bahwa apa yang dia lakukan memang kehendak Tuhan.

Sementara itu dikota mekah Seperti biasa Shayba atau abdul mutholib tidur diHijr dan dia bermimpi lebih dahsyat lagi dari mimpi pertamanya yang menemukan sumur zam-zam, didalam mimpinya dia melihat jelas rombongan pasukan dengan jumlah sangat besar dengan diiringi pasukan bergajah perang. Disitu dia melihat Raja Yaman dengan baju perang emasnya sedang memimpi pasukan itu. Diatas perbukitan Shayba memandang kerumah suci itu dan melihat sosok putranya yang sudah meninggal beberapa bulan, dia adalah Abdullah. Dalam mimpinya pula Abdullah mendekat dan memeluk erat Shayba sambil berkata :” Jika ayah melawannya, dia akan menghancurkan seluruh kota. Ayah akan mati dan istriku Aminah tidak akan memiliki pelindung dan ayah tidak akan melihat putraku yang masih dalam kandungan.”

Jika ayah melawan mereka demi membela rumah suci kita, maka ayah akan mati dan rumah suci itu akan rata dengan tanah. Putraku tak akan punya rumah dan suku lagi.”

Shayba berkata :” Siapa yang akan membela rumah suci nak,kalau buka kita,,?”

Abdulah berkata:” Rumah  Suci itu bukan milik Ayah, itu buka urusan ayah,jika ayah bertempur untuk mempertahankanya. Ayah sama saja membelah Ibnu Kinana, jangan menumpahkan sedikitpun demi dia atau ayah akan dikutuk sebagai mana ibnu kinana dikutuk.”

InssaALLAH bersambung.,..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar